bojonegorokab.go.id - Permasalahan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih menyita perhatian hingga penghujung tahun 2016. Banyaknya kasus baru yang muncul belakangan ini semakin menambah jumlah korban.
Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan terus berupaya mensosialisasikan penekanan AKI dan AKB. Bahkan, Pemkab tengah bekerjasama dengan Universitas maupun instansi yang bergerak di bidang tersebut. Hal ini di harapkan mampu mensetarakan informasi baik di Kota maupun di Desa. Sebab, permasalaha justru sering muncul dari Desa.
Seperti yang terjadi di Desa Pumpungan Kecamatan Kalitidu, terjadi kasus ibu melahirkan kemudian meninggal karena punya riwayat sakit paru-paru. "Kehamilan beresiko tinggi seperti ini memang seharusnya di hindari, atau hal yang memungkinkan dengan memeriksakan secara rutin kandungannya ke puskesmas,"ujar Sunhadi, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro.
Dijelaskan pihaknya sudah membentuk tim sapa keluarga dengan cinta kasih (sagasih), yang mana melalui sagasih ini para ibu risti akan mendapat pendampingan khusus. "Sehingga, perkembangan janin dan kesehatannya akan di kawal terus oleh pihak kesehatan," kata Sunhadi.
Dengan adanya perhatiana khusus dari Pemkab ini, harapannya para ibu hamil berkenan untuk periksa secara rutin. Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan baru. (Rik/Kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW