bojonegorokab.go.id - Kebutuhan akan air bersih masih menjadi kendala masyarakat Bojonegoro sampai dengan saat ini. Hal ini dikarenakan persebaran perusahaan Daerah air minum (PDAM) masih belum merata di setiap Kecamatan. Berdasarkan data cukupan dari PDAM Bojonegoro, per Januari 2016 masih 12 kecamatan yang bisa menikmati fasilitas tersebut. Lainnya masih mengandalkan air dari sumber yang sewaktu-waktu bisa habis dan berubah warna saat musim kemarau.
Saat di konfirmasi, Kepala Bagian Hubungan Pelanggan (Kabag Hublang) PDAM Joko Siswanto mengatakan belum meratanya layanan air tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor. "Diantaranya minimnya anggaran, ketersediaan sumber air yang terbatas, serta kendala insidental yang meliputi lahan, kesadaran masyarakat dan izin pemakaian," katanya.
Menurut Joko, anggaran yang saat ini di miliki PDAM tentu tidak akan cukup untuk mencukupi pembangunan jaringan pipa transmisi yang harganya sangat mahal. Oleh karena itu, di perlukan bantuan dari APBD maupun APBN, sebab sesuai business oriented PDAM belum menaikkan tarif selama tiga tahun.
"Idealnya, tarif akan naik setiap dua tahun sekali," ungkapnya. Hal ini di karenakan social oriented, dengan harapan seluruh masyarakat dapat memperoleh akses air dengan mudah. (Rik/Kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW