bojonegorokab.go.id - Banjir tahunan akibat meluapnya sungai Bengawan Solo beberapa waktu lalu membuat kerugian yang tidak sedikit. Baik kerugian secara moril maupun materil. Pasalnya, selain menggenangi pemukiman warga yang sontak membuat seluruh aktivitas lumpuh.
Banjir juga menggenangi lahan pertanian di 64 Desa. Semua ini mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi para korban. Program klaim asuransi yang di tawarkan oleh dinas pertanian rupanya tak mendapat respon positif dari masyarakat. Padahal, program tersebut cukup mudah dan murah. Dan bisa sebagai pengganti apabila gagal panen seperti sekarang.
Program ini bekerjasama dengan PT. Jasindo dan verifikasi ketat dari Bappenas, sehingga petani tidak perlu cemas dengan asuransi yang akan diikuti.
Menurut Ahmad Djupari, Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, sampai saat ini baru ada 17 persen petani yang ikut klaim asuransi. "Dan cukup di sayangkan sebab banjir yang terjadi kemarin kerugiannya mencapai Rp 30 miliar," katanya.
Diharapkan kerjasama seluruh pihak, Camat, Lurah untuk menyampaikan informasi ini kepada warganya. Agar kedepannya, kerugian yang cukup besar ini bisa di antisipasi.
"Setidaknya, petani masih ada tabungan untuk kembali bertanam," jelas Djupari. (Rik/Kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW