Peneliti India Apresiasi Kebijkan Pengelolaan Migas Bojoegoro

-
18 Jan 2017
21 dilihat

bojonegorokab.go.id - Inovasi kebijakan pengelolaan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang diterapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mendapat apresiasi dari peneliti kegiatan ekstraktif asal Negara India, Joyita. Menurutnya, pemerintah daerah di sini memiliki cukup kekuatan untuk mengelola sumber dayanya. "Ini suatu hal yang bagus dan langkah yang baik. Karena di India pemerintah daerahnya tidak terlalu kuat untuk mengelola sumber daya alamnya karena kalah dengan investor. Sedangkan Bojonegoro memiliki posis tawar yang cukup kuat," kata Joyita kepada yang diterjemahkan Ika Riswandari, dari Departemen Pilitik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta saat melakukan kunjungan ke Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Senin (16/1/2017). Sejumlah inovasi yang diterapkan Bojonegoro dalam mengelola sumber daya migas antara lain optimalisasi konten lokal untuk pemenuhan tenaga kerja yang tertuang dalam Peraturan Daerah No.23/2011, serta penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Dana Abadi Migas untuk pembangunan sumber daya manusia generasi mendatang. "Alasan saya ikut pelatihan ini ingin belajar dan mengetahui pengalaman yang sudah terjadi di Bojonegoro terkait bagaimana masyarakat mengelola hasil sumber daya alamnya. Karena di negara saya, saya juga sedang melakukan penelitian terkait sumber daya alam," kata Joyita ketika ditanya alasannya ikut pelatihan “Peningkatan Akuntabilitas Tata Kelola Sumber Daya di Asia Pasifik”. Menurutnya, dana abadi migas yang masih diajukan Bojonegoro untuk di sahkan menjadi peraturan daerah (Perda) dan belum diterapkan adalah suatu hal yang menarik. Karena ide dasar dari dana abadi ini adalah menyimpan untuk generasi masa depan. "Ini membuat saya penasaran dan ingin sekali tahu bagaimana kedepannya nanti," pungkas Joyita.(dwi/komifo)