bojonegorokab.go.id - Festival Salak di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, mengundang perhatian seribuan warga dari berbagai kecamatan di Bojonegoro (26/1/2017). Di tempat ini mereka dapat menikmati 35 ribu salak gratis sepuasnya yang disedikan petani salak dari 21 rukun tetangga (RT) di atas meja di sepanjang jalan lingkungan yang menjadi lokasi perhelatan. Selain itu pengunjung juga dapat melihat gunungan salak setinggi tiga meter yang berisi 15 ribu salak. Gunungan itu diarak mulai dari Balai Desa Wedi hingga masjid setempat sejauh sekira dua kilo meter. Arak-arakan gunungan salak ini menjadi tontonan yang menarik. Karena diiringi dengan musik rebana. Selain itu para ibu-ibu berpakaian kebaya juga membawa salak yang ditaruh dalam baki. Kepala Desa Wedi bersama Muspika, perangkat dan sejumlah perwakilan pemerintah desa dari wilayah Kapas juga ikut mengarak gunungan bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Amir Syahid dan Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Amir Syahid. Warga langsung menyerbu salak yang sudah di siapkan gratis setelah Kepala Disbudpar di dampingi Kepala Desa Wedi, Mashuri dan sejumlah pejabat memotong pita. "Ini baru namanya festival beneran. Pengunjung bisa menikmati Salak gratis," ucap Ali, warga Sumberjo bersama istrinya sambil menikmati Salak. Sebelumnya Ketua Panitia Festival Salak Wedi 2017, Subkan mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kreatifitas pemuda yang ingin melestarikan Salak Wedi dan sekaligus mengenang almarhum Kyai Basir yang merupakan tokoh masyarakat yang pertamakali menanam Salak Wedi. "Kami harapkan dengan kegiatan ini Desa Wedi menjadi desa wisata Salak yang dapat dikenal masyarakat luas," ujar pria yang menjabat sebagai kepala dusun itu. Sena juga disampaikan Kepala Desa Wedi, Mashuri. Menurutnya festival ini tidak hanya menjadiakan perhatian masyarakat Bojonegoro, tapi nasional. "Salak Desa Wedi ini bukan wisata buatan, tapi wisata alam yang sudah turun temurun sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan. Sehingga perlu dukungan dari masyarakat, pemerintah kabupaten, dewan dan semua pihak untuk bersam," sambung Mashuri. Dirinya berharap dengan festival Salak ini diharapkan dapat memberikan dampak luar biasa khususnya peningkatan ekonomi masyarakat Wedi. "Salak Wedi ini memiliki potensi untuk menarik wisatawan dari dalam dan luar daerah," pungkasnya.(dwi/kominfo)