Festival Salak Wedi Akan Dijadikan Agenda Tahunan

Admin
26 Jan 2017
62 dilihat

bojonegorokab.go.id - Festival Salak Wedi di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, yang dihelat pada Kamis (26/1/2017) ini akan dijadi agenda tahun pariwisata Bojonegoro. Karena melalui kegiatan ini dapat menjadi sarana promosi untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat luas. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpaar) Bojonegoro Amir Syahid saat menghadiri sekaligus membua Festival Salak Wedi di balai desa setempat, Kamis (26/1/2017). Menurut Amir Festival Salak ini akan menjadi agendaa tahunan Pariwisata Bojonegoro. Dengan tujuan dapat lebih mengenalkan kepada masyarakat. Desa Wedi ini merupakan desa ke dua di Bojonegoro yang menyatakan tekadnya menjadi desa wisata berbasis agro setelah Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, yang mengangkat hasil agro dari kebun belimbing. "Ini bisa menjadi destinasi wisata pariwisata dari agro salaknya," ucapnya. Agrowisata Salak Wedi ini tak lepas dari sosok almarhum Mbah Basir. Yakni tokoh agama Desa Wedi yang pertama kali menanam Salak pada tahun 1910. "Ini bisa menjadi sejarah perjalanan agrowisata Salak Wedi," ucap Amir. Mantan Camat Balen itu mengungkapkan di wilayah Kapas terdapat 75 hektar kebun Salak. Hal ini menjadi potensi yang bisa dikembangkan menjadi sebuah obyek wisata. Karena itu dirinya menyarankan agar elemen masyarakat terus berinovasi mengembangkan potensi ini menjadi kekuatan baru di bidang ekonomi masyarakat. Dia menjelaskan ada beberapa hal yang dapat mengembangkan wisata yakni kesinambungan yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Seperti yang disampaikan kepala desa untuk mengagendakan kegiatan ini setiap tahun. "Itu sudah dilakukan, dengan akan dilaksanakannya festival ini setiap tahun," tegas Amir. Karena itu dirinya berharap semua pihak untuk bersinergi mengembangkan potensi salak wedi menjadi agro wisata di Bojonegoro. "Karena wisata ini mulai diminati masyarakat baik dari dalam dan luar Bojonegoro," lanjut Ketua Panitia Festival Salak Wedi Kepala Desa Wedi, Mashuri berharap Festival Salak ini dapat berlangsung setiap tahun. Sehingga desa wedi menjadi wisata salak karena. "Saya minta tidak berhenti sampai di sini. Festval ini harus terus dilaksanakan setiap tahun," pengkasnya. Ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin mengapresiasi dan mendukung festifal salak ini. Kegiatan ini selaras dengan program peduli menuju wisata Bojonegoro. "Kami di dewan akan mengawal agar Desa Wisata Wedi mendapat support anggaran," sambungnya. Untuk mengembangkan potensi ini menjadi Desa Wisata diperlukan penguatan sumber daya manusia (SDM) petani salak. Karena itu Mitroatin menjanjikan kepada kepala desa melakukan studi banding ke Jogjakarta untuk melakukan studi banding tentang bagaimana cara mengelolanya. "Kita akan ajak Pak Lurah bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk studi banding, tentang bagaimana sih mengelola desa wisata ini," kata Mitroatin. Dewan berjanji mendukung Desa Wedi menjadi desa wisata di Bojonegoro. "Harapan kita nantinya wisata ini bukan hanya dikenal di tingkat nasional, tapi internasional," pungkas politisi Partai Golkar.(Dwi/kominfo)