bojonegorokab.go.id - Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Kanor menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD), di PP Al-Rahmani Desa Kanten Kecamatan Trucuk, kemarin. Kegiatan dengan mengambil tema “Satu Komando Satu Barisan: Merawat Tradisi, Menjaga NU Dan NKRI” itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pemuda tentang kecintaan terhadap tanah air dan berbela negara. Dalam kesempatan itu salah satu narasumber, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo menungkapkan bahwa Banser GP Ansor merupakan komponen cadangan dalam rangka pertahanan, yang sesuai dengan Pasal 30 UUD 1945 yaitu tentang hak dan kewajiban setiap warga negara untuk bela negara. “Jaman dulu kita masih bisa merasakan begitu kentalnya rasa gotong-royong dalam kehidupan kita, rasa persaudaraan dan silaturrahmi, saling menghormati. Namun saat ini agak susah ditemukan lagi rasa itu, bahkan dengan tetangga sendiri kita tidak saling kenal. Sehingga, kita perlu untuk menumbuhkan kembali sikap itu,” katanya. Menurutnya, berbagai konflik yang akan mengancam Indonesia, karena akan terjadinya perebutan sumber daya alam dan energi. “Negara kita, berada digaris ekuator yang memiliki dua musim. Dan terdapat sumberdaya alam yang melimpah, maka akan menjadi incaran oleh negara lain. Karena pertumbuhan penduduk dunia tidak bisa terkendali, sehingga kebutuhan pangan, air dan energi akan bertambah dan berakibat konflik untuk menguasai sumber energi itu,” tandasnya. Dandim juga berpesan kepada peserta diklat agar secara bersama untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban, agar terjaganya rasa kedamaian dan kebhinekaan. “Utamakan Musyawarah mufakat untuk menyelasaikan setiap permasalahan, yang sesuai dengan jatidiri dan budanya bangsa Indonesia,” pungkasnya. (Git/Kominfo)