Mojodeso Masuk Empat Besar Nasional

-
01 Feb 2017
21 dilihat

bojonegorokab.go.id - Tim Penilai Lapangan Pelaksana Terbaik Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan Jawa Timur melakukan tinjauan lapangan di Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Rabu (1/2/2017). Penilaian ini dilaksanakan setelah Desa Mojodeso dinyatakan lolos seleksi administrasi empat besar tingkat nasional.

Rombongan penilai dipimpin oleh Umi Yuniati Dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Propinsi Jawa Timur. Mereka diterima Ketua TIm Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Mahfudhoh Suyoto, didampingi Wakil Ketua Mien Setyo Hartono, dan Ny Ani Soehadi Moeljono.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Mahfudhoh Suyoto menyampaikan, tentang kondisi Desa Mojodeso kepada rombongan tim penilai. Mulai dari kondisi lingkungan yang bersih, sehat dan indah.

"Inilah kondisi Desa Mojodeso yang dilaporkan di Propinsi beberapa waktu lalu. Kalau kita Masuk Mojodeso, itu deso roso kutho, karena kondisi lingkungan yang demikian indah dan asri," ujar Mahfudhoh.

Istri bupati Suyoto itu mengaku berbangga karena saat ini Desa Mojodeso masuk empat besar tingkat nasional. Surat itu diterima Selasa (31/12017) kemarin, dan hari ini, dilakukan penilaian lapangan. Namun begitu dengan persiapan sehari dapat menyambut kedatangan rombongan tim penilai dari tingkat Propinsi Jawa Timur.

"Karena lingkungaan bersih, sehat dan indah di Desa Mojodeso tak semata mata karena lomba, namun telah menjadi bagian hidup masyarakat. Demikian pula semangat gotong royong warga sudah menjadi sendi kehidupan," ungkapnya.

Mahfudhoh menjelaskan, meningkatnya kesadaran masyarakat ini tak lepas dari program gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) yang dilaksanakan Pemkab Bojonegoro dalam mewujudkan Wong Jonegoro yang lebih sehat, lebih produktif, lebih cerdas dan lebih bahagia. Karenanya dalam pembinaan harus komprehensif hingga menyentuh mewujudkan kebahagian.

Selain itu pemerintah juga memberikan keleluasan untuk berinovasi sesuai kemampuan desa untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat agar mampu menjadikan masyarakat tak saja sehat lingkungan, sehat batin dan bahagia. Sehingga menjadi manusia yang produktif setelahnya akan bergerak menuju peningkatan ekonomi dan terwujudnya kebahagiaan.

"Mojodeso termasuk desa yang bebas ODF demikian pula AKI dan AKB Nol. Mojodeso telah berhasil meraih meraih prestasi baik ditingkat regional maupun nasional," pungkasnya.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro dalam paparannya menjelaskan gerakan lingkungan bersih dan sehat di Desa Mojodeso mendapatkan dukungan semua pihak. Kebijakan pembangunan program LBS antara lain Bank Sampah yang terbentuk di setiap Rukun Tetangga, kader jumantik di setiap RT dan kader lingkungan.

Dijelaskan pengguna air bersih dari jumlah KK 676, dimana 100 persen masyarakat menggunakan air bersih. 664 rumah sehat dan 80 rumah kurang sehat. Dari 554 rumah 25 diantaramya belum bebas jentik. Seluruh KK di Desa Mojodeso sudah melakukan pemilahan sampah organik dan non organik. 1.500 lubang biopori sudah di buat di 15'RT. Tak hanya itu desa Mojodeso juga telah melaksanakan gerakan Go Green melalui pemanfaatkan pekarangan dan Kebun Sehat Bergizi Posyandu ( KSBP ).

Selain itu pembuatan daur ulang sampah tak hanya mengolah sampah namun sudah memiliki nilai jual dari bahan sampah. Beberapa produk yang dihasilkan oleh bank sampah antara lain aneka produk kerajinan tangan seperti vas bunga, tempat tisu, bunga, dompet, tas yang semuanya sudah dipasarkan.

"Sedangkan program inovasi yang kami lakukan antara lain dawis, ODF, Positive Defience, kelas ibu hamil, KSBP, Kartu Posyandu Sehat dan Bank Sampah," pungkasnya. (dwi/kominfo)