bojonegorokab.go.id - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro per 20 Januari 2017 ini menurun sifginfikan dibanding tahun 2016 lalu di bulan yang sama. Jika per 20 Januari tahun lalu jumlahnya mencapai 135 kasus, sekarang ini hanya 18 kasus.
Kepala Seksi Pencegahan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Bojonegoro dr, Whenny Dyah mengatakan, menurunya penderita DBD ini dikarenakan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungannya meningkat. Namun demikian, pihaknya terus mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang disebabkan nyamuk jenis Aedes Aegpty tersebut.
"Kita intensif melakukan sosialisasi di tingkat desa, mulai RT, RW, posyandu, ponkedes, serta radio agar pesan yang diberikan sampai kepada masyarakat," ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (2/2/2017).
Pada pencegahan masyarakat tetap harus mengutamakan 3M plus yakni menguras penampungan air, menutup penampungan air, serta memanfaatkan barang-barang bekas.
"Bukan lagi mengubur ya, tapi memanfaatkan. Selanjutnya untuk plus itu dengan cara menghindari gigitan nyamuk dengan lotion anti nyamuk atau obat nyamuk lainnya," jelasnya.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tidak hanya bergantung pada fogging atau pengasapan. Karena metode ini hanya untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, sementara jentik-jentik dan telur masih bisa berkembang biak.
"Yang lebih tepat adalah dengan menjaga lingkungan tetap bersih. Caranya adalah rutin melakukan kerja bakti atau pemberantasan sarang nyamuk," saranya.
dokter Wheny menambahkan, nyamuk aedes aegepty ini menggigit manusia pada pagi jam 08.00 Wib sampai 11.Wib, dan sore jam 15.00 Wib sampai 17.00 Wib "Kami minta pada jam-jam itu masyarakat agar waspada," pungkasnya.(dwi/kominfo)