bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro Suyoto, bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kepolisian Resort Bojonegoro, dan seluruh ketua PAC Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) melakukan deklarasi laskar anti narkoba di ruang paripurna DPRD setempat, Sabtu (4/2/2017). Ketua DPRD Mitroatin, mengatakan, muslimat NU adalah ibu-ibu garda terdepan untuk menyampaikan tentang bahaya narkoba di tengah masyarakat, serta menyampaikan di setiap forum dan pengajian terkait bahaya narkoba. "Jadi, kalau membangun karakter bangsa, kita harus sehat lahir dan batin . Jangan sampai mencoba narkoba,"imbuhnya. Sementara Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu S Bintoro, mengatakan, ada banyak jenis narkoba. Diantaranya, ganja yang berasaldari Aceh dengan tanda bau yang khas yang penggunaanya biasanya seperti orang merokok. "Kemudian heroin yang dinilai lebih menyakitkan karena cara penggunaanya menggunakan jarum suntik dan potensi tertular HIV sangat besar,"lanjutnya. Selanjutnya jenis exxtacy yang diproduksi pertama kali oleh Belanda. Karena di sana peredaran narkoba masih bebas. Lalu, sabu - sabu yang paling mudah dan gampang dicari karena bisa di produksi sendiri di dalam negeri. Kapolres melanjutkan, narkoba jenis baru namanya tembakau gorila berasal dari campuran bahan-bahan kimia atau sintesis. Sehingga, harus waspada dengan permen yang dicampur dengan narkoba. "Waspada juga dengan rokok elektrik yang bahanya dari cairan kimia bernama flaka yg mengandung narkoba,"tegasnya. Menurutnya, saat ini Polri melakukan operasi dengan sandi tumpas Narkoba dan sudah mendapatkan hasil 3 tersangka pengedar narkoba di Bojonegoro. Oleh sebab itu, menghimbau selalu awasi putra putrinya karena yang paling mempengaruhi adalah faktor pergaulan. "Kami berterimakasih kepada panitia atas terselenggaranya giat deklarasi laskar anti narkoba muslimat NU untuk pencegahan da pemberantasan narkoba,"tandasnya. Pihaknya berharap, muslimat NU sebagai mitra kamtibmas agar ikut serta menyampaikan pesan pesan kamtibmas serta berperan aktif memberikan informasi terkait peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat baik pelajar maupun dewasa serta memberantas narkoba dengan memberikan informasi ke no Hp kapolres. Bupati Suyoto, menyampaikan, alasan masyarakat menggunakan narkoba adalah karena ingin bahagia namun menggunakan cara yang salah. Disinilah tugas orang tua yang harus bisa membuat anak-anaknya menjadi terampil dan bahagia dengan cara kerohanian, spiritual, dan dzikir. "Jadi tidak perlu lagi yang namanya narkoba,"tandasnya. Dalam sambutannya kali ini, Kang Yoto menegaskan, ketrampilan pertama yang harus diajarkan kepada anak-anak harus dengan cara yang benar, yaitu kemampuan berkomunikasi, kemampuan kolaborasi, kemampuan berfikir kritis bukan sinis, kreatif inovatif dan menjalani hidup dengan rasa syukur. "Saya telah mengeluarkan aturan larangan untuk menikah usia muda karena rata-rata yang menjadi TKI adalah kebanyakan dari wanita yang nikah muda,"imbuhnya. Dengan adanya deklarasi ini, membuat pihaknya bahagia karena lewat pintu laskar anti narkoba muslimat NU Bojonegoro bisa mendidik generasi muda dengan tanpa menggunakan narkoba.(Git/Kominfo)