Kader Jumantik Di Gayam Dilatih Membuat Boilarvasida

-
17 Feb 2017
17 dilihat

bojonegorokab.go.id - Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di empat desa wilayah Kecamatan Gayam mendapat pelatihan pembuatan pembasmi jentik alami (biolarvasida), Jumat (17/02). Keempat desa tersebut antara lain Desa Gayam, Brabowan, Mojodelik, dan Bonorejo Kecamatan Gayam. Para kader yang didominasi perempuan ini mendapat bimbingan langsung dari ahli kesehatan Yayasan Paratazkia. "Siang ini kita ajari dan praktek sama-sama membuat larvasida alami," ungkap Sekretaris Paratazkia, Lusi Diah di Balai Desa Brabowan. Menurut Lusi, masyarakat akan mendapat banyak manfaat dari pembuatan pembasmi jentik alami ini. Selain ramah lingkungan, cara pembuatan biolarvasida juga sangat mudah. Bahkan bisa dilakukan oleh masing-masing warga di rumah. "Alatnya sederhana dan bahannya juga mudah diperoleh," katanya menerangkan. Lusi menerangkan, pembuatan biolarvasida ini bisa menggunakan bahan daun mimba melalui proses ekstraksi. "Tanggal 18 Januari lalu paratazkia dengan kader kesehatan Kecamatan Gayam sudah studi banding dan sekolah lapang pembuatan biolarvasida ke Wonogiri dan Salatiga," tegas dia. Kamyatun, 50 tahun, kader jumantik dari Desa Mojodelik semakin mantap menggunakan biolarvasida. Dia juga mengaku bisa membuatnya sendiri. Selain untuk jentik nyamuk, dia juga bisa gunakan untuk berbagai macam pengobatan. "Dari pelatihan ini saya jadi tahu bahwa daun mimba ini bisa digunakan untuk penyakit gatal-gatal dan diabetes," ujar dia seraya mengucapkan terima kasih kepada EMCL yang telah memberi dia kesempatan ikut program ini. Perwakilan EMCL, Beta Wicaksono dalam sambutannya menjelaskan bahwa dukungan terhadap program ini merupakan komitmen EMCL dalam bidang kesehatan. Menurutnya, penanganan penyakit demam berdarah harus dilakukan dengan berbagai cara dan upaya. "Kami mendukung pemerintah dalam upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat Bojonegoro, terutama yang berada di wilayah operasi kami," ucapnya. (Git/Kominfo)