Menguatkan Pilar Desa Sehat Mandiri

-
28 Feb 2017
89 dilihat

bojonegorokab.go.di – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro berharap agar kapasitas dan derajat kesehatan masyarakat terus ditingkatkan agar mereka bisa lebih produktif untuk mencapai kabahagian.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bojonegoro, Agus Supriyanto saat mewakili Bupati Suyoto menghadiri semi lokakarya Program Gerakan Komunitas Sadar Kesehatan (Aku Sehat) yang dilaksanakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Husada (STIKes ICsada) Bojonegoro dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Hotel Dewarna, Selasa (28/2/2017) kemarin.

Agus mengaku bangga dengan keterlibatan aktif masyarakat dalam Program Aku Sehat. Pemkab Bojonegoro berharap program seperti ini ditingkatkan karena sejalan dengan program Bojonegoro untuk mewujudkan Wong Jonegoro Lebih Sehat, Lebih Cerdas, Lebih Produktif dan Lebih Bahagia.

"Apalagi seminar dan lokakarya ini menjadi bagian untuk kewaspadaan dini kesehatan di sekitar industri," tambahnya.

Hadir saat kegiatan tersebut pejabat di tingkat Kabupaten Bojonegoro, Polres Bojonegoro, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Pekerjaan Umum dan SDA. Selain itu, tampak juga perwakilan Puskesmas, Rumah Sakit, Pemerintahan Desa (Pemdes) Bonorejo, Mojodelik, Bonorejo dan Desa/Kecamatan Gayam.

Sebelumnya, Ketua STIKes ICsada Bojonegoro, Hasan Bisri, program ini dimaksudkan untuk mendukung dan menguatkan pilar-pilar "Desa Sehat Mandiri" sekaligus untuk menangani masalah kesehatan masyarakat terkait dengan situasi tidak normal di Lapangan Banyuurip.

“Pendekatan dengan keperawatan keluarga dan komunitas digunakan dalam pelaksanaan program untuk menyiapkan masyarakat yang sadar kesehatan dan mampu menangani kesehatan dasar yang dialami," jelasnya.

Sementara itu perwakilan EMCL, Dave A. Seta memberikan apresiasi pada pelaksanaan Program Aku Sehat yang sangat mengena di masyarakat. Karena, program berkelanjutan tersebut cukup dekat dengan warga.

"Semoga saja, keberadaan EMCL terus bisa bersama-sama memberikan manfaat kepada masyarakat," terangnya.

Hadir sebagai pemateri saat seminar dengan tema "Konsep Toksikologi Idustri dan Upaya Pelaksanaan K3", Guru Besar UNAIR dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Prof. Dr. dr. Tjipto Suwandi, MOH., Sp.OK dan Bagian Higiene Industri, Departemen Medicine and Occupational Health EMCL, Susatyo Adi Wibowo.(dwi/kominfo)