Ratusan peserta hadiri Rakor Penanggulangan potensi konflik Bojonegoro

-
01 Mar 2017
6 dilihat

bojonegorokab.go.id - Sejarah telah membuktikan bawa Bojonegoro dijaman dahulu merupakan pusat akulturasi bermacam kepentingan mulai kepentingan penyebaran kekuasaan dan kepentingan di era era kerajaan mulai mataram, pajajaran dan pajang. Demikian pula akulturasi agama islam hindu maupun budha sehingga termasuk dalam kawasan yang rentan konflik. Hal itu ternyata berdampak sampai sekarang. Oleh karenanya untuk mewujudkan suasana yang aman dan tertib, Rabu (1/3) pagi tadi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar acara Rapat Koordinasi sarasehan penanggulangan potensi konflik dan kerawanan sosial yang bertempat di ruang pertemuan Darma Wanita Kantor Kesbangpol Kabupaten Bojonegoro.
Acara yang mengusung tema terwujudnya hubungan sosial yang dinamis guna menunjang Kabupaten Bojonegoro ramah HAM dan Welas asih dalam pembanginan berkelanjutan. Menghadirkan narasumber antara lain Bupati Bojonegoro dan STAI Al Fitra Surabaya Eko Supriyanto.
Bupati saat mengawali materinya mengajak seluruh peserta untuk memetakan potensi konflik dan potensi kerawanan selain itu seluruh peserta diajak untuk ikut serta memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah konflik dan kerawanan  diBojonegoro.  Setelah terpetakan agar semua jawaban tadi dibahas bersama oleh seluruh peserta yang difasilitasi oleh Bakesbangpol. Dihadapan peserta Bupati mengingatkan bahwa bangsa yang kuat adalah kumpulan orang yabg pemberi bukan penerima,selain itu kumpulan orang yang produktif bukan orang yang konsumtif. Kita harus memberi kepada negara ini bukan hanya menuntut kepadaa negara apa yang telah didapatkan. Negara dianggap gagal jika tidak mampu meningkatkan rakyatnya produktif, sehat dan cerdas. 
Untuk Bojonegoro kita mewujudkan Bojonegoro menjadi Kabupaten yang ramah HAM dan Welas Asih. dengan berlandaskan pancasila adalah janji yang harus ditepati oleh seluruh anak bangsa. Penerapan prinsip welas asih, golden rule dalam bentuk aktifitas serta kehidupan masyarakat menjadi Kabupaten welas asih. Ketiga adalah pencanangan kabupaten Bojonegoro sebagai kabupaten yang welas asih.
Keberhasilan pendidikan di Finlandia karena empat hal yakni kemampuan komunikasi,adanya kolaborasi, berpikir kritis bukan berpikir sinis, berpikir kreatif inovatif. Dan di Bojonegoro ditambah menjadikan terampil hidup bahagia . Dijelaskan Bupati hidup bahagia ini ada lima hal yakni senantiasa ridho, sabar, syukur, mujahadah atau menerima perjuangan dan ikhlas. Bupati menyampaikan bahwa sejarah panjang konflik sehingga kita lahir sudah membawa dendam dan konflik. Ini adalah bagian dari sejarah panjang yang memang terjadi ditengah masyarakat kita.

Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik pemkab Bojonegoro,Mujayin dalam laporannya menyampaikan tujuan digelarnya kegiatan ini untuk memperkuat pemaahaman sosial disemua kalangan serta mewujudkan suasana kondusif ditengah masyarakat kita. Acara ini diikuti oleh organisasi masyarakat,kalangan akademisi dan serikat buruh. (hr kominfo /sgt)