bojonegorokab.go.di - Dengan memiliki keahlihan akan memudahkan pemuda bersaing dalam memperoleh pekerjaan di industri migas. Selain itu dengan keahlihan yang dimiliki akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Demikian disampaiakan Asisten II Bidang Ekonomi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Setyo Yuliono saat pembukaan program pelatihan dan sertifikasi keterampilan industri migas kerjasama PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Kerja dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro di Aula UPT Pelatihan Kerja Jalan KH R Moch Rosyid Km05 Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Jumat (3/3/2017).
Setyo Yuliono menegaskan, pelatihan dan sertifikasi ini merupakan kesempatan dan peluang bagi pemuda Bojonegoro untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Karena dalam pelatihan ini akan mendapatkan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Migas Cepu.
"Untuk itu kalian harus bersungguh-sungguh. Karena dengan keahlihan yang dimiliki, saya yakin kalian akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik," ucap Nanang-panggilan akrab Setyo Yulinono.
Selain itu, pihaknya berharap, Disprinaker memetakan tenaga kerja lokal yang sudah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi dari operator migas. Tujuannya untuk mengetahui dan menyesuaikan SDM dan peluang kerja yang ada.
"Ini perlu direkab. Yang dilatih banyak tapi kebutuhannya sedikit," pungkas mantan Camat Gayam itu.
Pelatihan ini diikuti sebanyak 20 pemuda sekitar proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran - Tiung Biru (JTB) dari empat desa di tiga kecamatan yang mendapat pelatihan dan sertifikasi teknik mengelas (welder). Puluhan pemuda ini berasal dari Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Desa Dolokgede dan Pelem, Kecamatan Purwosari, serta Desa Kaliombo, Kecamatan Tambakrejo. Mereka mendapat pelatihan mulai 27 Februbari hingga 28 April 2017 mendatang.
"Ini sebagai bentuk kepedulian PEPC untuk meningkatkan SDM warga di sekitar operasi kami," kata Public Government Affairs and Relations Manager PEPC, Kunadi.
Diharapkan dengan memberikan keterampilan khusus ini diharapkan menjadi bekal bagi para pemuda untuk menangkap peluang kerja.
"Sebelumnya kami juga sudah melatih 175 pemuda dan memperoleh sertifikasi di antaranya bidang riging, walder, scafolding. Dari jumlah itu 90 persen sudah bekerja, dan 10 persennya belum," kata Pria yang baru menjabat PGA & Relations Manager PEPC pada 1 Maret 2017 kemarin.
Salah satu peserta, Gugik Suharso mengaku senang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan dan sertifikasi ini. Menurut dia, hal ini bisa menambah keahlian dan menjadi bekal untuk mencari pekerjaan.
"Bisa menambah skill, biar gampang mencari kerja," ujar lulusan D3 Teknik Mesin STT Ronggolawe Cepu asal Desa Pelem itu.(dwi/kominfo)