Akan Gandeng BUMDes untuk Jadi Agen Rastra

-
05 Mar 2017
32 dilihat

bojonegorokab.go.id - Bank Negara Indonesia (BNI) akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di 430 desa di wilayah Bojonegoro untuk menjadi agen 46 dalam membantu penyaluran bantuan sosial, termasuk beras bagi masyarakat berpendapatan rendah (Rastra). 

Chief Executive Officer BNI Wilayah, Risang Widoyoko, keterlibatan BUMDes dalam dalam membantu program Rastra sangat diperlukan. Untuk menyalurkan Rastra ini, BNI akan menambah 300 agen lagi agar penyaluran bantuan sosial dari kementerian sosial berjalan lebih efisien, efektif, tepat sasaran dan sesuai harapan.

"BNI sudah melaksanakan MoU dengan Bapak Bupati untuk mengembangkan perekonomian daerah melalui BUMdes. Salah satunya menjadikannya agen BNI 46. Kalau di sini desanya ada berapa, berarti satu desa ada satu titik," ucap Risang saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa dalam rangka penyerahan bantuan non tunai program keluarga harapan (PKH) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Pendapa Malwopati Pemkab Bojonegoro, Minggu (5/3/2017). 

Selain akan menyalurkan rastra, BNI sekarang ini telah melayani pembayaran PKH tahap pertama untuk Bojonegoro. Dari 471.153 KPM,  sebanyak 350 PKM sudah dilayani di pendapa Malwopati. 

"Rencananya kita 121. 151 KPM, tapi karena tempatnya terbatas akhirnya 350 yang kita layani pembayaran hari ini, dan selebihnya dilakukan bertahap," ucap Risang.

Untuk menyalurkan pembayaran kepada 471.153 KPM di Bojonegoro, BNI telah memiliki 185 agen. Jumlah ini dinilai sangat mencukupi karena sesuai rasio perbandingannya adalah 1:250.

"Tapi kalau nantinya diikuti dengan penyaluran rastra maka perlu menambah 300 agen. Tapi tidak usah kuatir karena kami memiliki shraing yaitu dari instansi bulog yang memiliki rumah pangan kita (RPK). Kalau kita bersinergi, itu semua akan kita jadikan agen," pungkasnya.

Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa menjelaskan, dengan sistim non tunai melalui perbankan ini diharapkan KPM sudah dapat mulai mengatur keuangannya secara mandiri. Sehingga mereka sudah bisa merumuskan prioritas penggunaan anggarannya. Karena mereka memiliki buku tabungan, dan juga kartu keluarga sejahtera yang berfungsi sebagai standing account. 

"Artinya, jika uang tersebut itu mereka tabung, BNI juga akan memberikan bunganya," sambung Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Khofifah menjelaskan, di sebelas kota kartu tersebut telah diintegrasikan dengan bantuan pangan dan LPG 3 Kilogram. Hal ini akan terus dikoordinasikan oleh Kemensos karena Bank Indonesia berharap kartu tersebut dapat diintegrasikan pada bulan April mendatang. 

"Kita akan sinergikan di titik-titik mana itu bisa diintegrasikan dengan kartu keluarga sejahtera. Bahkan Bansos kabupaten misala, itu bisa diintegrasikan dalam kartu yang sama. semuanya zero cost, dari pemerintah ke BNI zero cost, pencetakan kartu zero cost, masyarakat transaksi zero cost. costnya dari mana, cstnya dari CSR BNI," pungkas Khofifah.(dwi/kominfo)