Genjot Pemasaran Produk UMKM Bojonegoro

Admin
05 Apr 2017
232 dilihat

bojonegorokab.go.id - Pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bojonegoro terus digenjot. Salah satunya melalui Kurasi dan Pemasaran Produk UMKM yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten bekerja sama dengan Lion Parcel di Griya MCM (5/4/2017). Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro, Basuki mengatakan, acara ini para pelaku UMKM dan tujuh kecamatan yang siap untuk memamerkan produknya. "Ada sekitar 300 produk dari sekitar 60 pelaku UMKM yang siap untuk dikurasi dalam acara kali ini," ujar Basuki.

Di Bojonegoro sendiri dengan semangat bupati untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bojonegoro salah satu caranya adalah dengan mendukung dan menumbuhkan UMKM. "Bila UMKM di Bojonegoro semakin maju maka secara otomatis akan semakin bisa membuka lapangan pekerjaan baru," tegas Basuki. Saat ini di Bojonegoro juga sudah ada kerjasama antara pelaku UMKM dengan para pelaku usaha. Sehingga produk UMKM bisa dipasarkan lewat hotel maupun supermarket yang ada di Bojonegoro. "Nanti produk UMKM yang ada di sini akan dikurasi (dinilai) oleh Lion Parcel, apabila sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Lion Parcel nanti produk tersebut akan dibeli oleh Lion Parcel untuk dipasarkan oleh Lion Parcel, lewat market yang mereka miliki," jelasnya. Ditempat yang sama, Dirut Lion Parcel, Gunardi menyampaikan, kegiatan ini sebagai terobosan menjaring produk-produk lokal atau UMKM untuk bisa dipasarkan. Dari produk-produk yang ada ini akan dinilai dan diseleksi sebelum pasarkan. "Produk yang lolos maupun yang tidak lolos akan kita beri masukan produk apa saja yang bisa kita pakai. Serta apa saja yang menjadi standar sebuah produk untuk bisa kita pasarkan," ujarnya Ada 3 macam saluran penjualan yang dilakukan Lion Parcel. Pertama adalah lewat gerai ofline yakni WOI (Window Of Indonesia) Jendela Wisata Indonesia yang berada di Manado. Saran ini menjaring market turis dari Cina. "Turis dari Cina dan negara lain akan kita arahkan ke Manado untuk bisa melihat produk kita. selanjutnya kita pasarkan lewat web kita www.lionparcel.com. serta lewat penjualan dalam penerbangan kita, online to offline," pungkasnya.

Bupati Bojonegoro Suyoto menegaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian panjang untuk lebih mengenalkan produk UMKM Bojonegoro ke kancah nasional maupun internasional. "Ini akan sangat membantu bagi pelaku UMKM agar produknya bisa dipasarkan ke pangsa pasar yang lebih luas. Tidak hanya dipasarkan di Bojonegoro dan sekitarnya tapi juga bisa menjangkau secara nasional maupun internasinal," kata bupati yang akrab disapa Kang Yoto ini. Kang Yoto mengungkapkan, target utama dari Lion Parcel adalah turis dari cina. Karena turis dari cina memiliki potensial market yang besar. Cina sedang mengalami kemajuan yang pesat sehingga banyak warganya yang berkunjung ke Indonesia untuk melakukan bisnis. "Hal ini menjadi potensi besar kita untuk bisa mengenalkan produk kita ke mereka. Tidak hanya produk tetapi juga sekaligus mengenalkan Bojonegoro ke kancah internasional. Sehingga kita bisa membuktikan kalau Bojonegoro juga bisa membuat produk-produk berkualitas internasional tetapi dengan harga lokal," jelasnya. Kabupaten Bojonegoro adalah kabupaten yang ramah HAM. Semua etnis bisa hidup damai di kabupaten Bojonegoro ini. Dengan dasar itu membuka bisnis di Bojonegoro juga sangat baik karena HAM dijaga dengan baik. Sehingga tercipta kondisi yang damai bagi masyarakat dan juga investor yang ingin menanamkan modalnya di Bojonegoro. "Karena ketika pengusaha ingin menanamkan investasinya di daerah mereka pasti melihat daerah tersebut aman dan damai apa tidak. Jika tidak aman dan damai maka mereka akan berpikir dua kali untuk menanamkan modanya. Kita bisa melihat Vietnam kenapa banyak investor yang lari kesana. Karena disana kondisinya aman dan damai untuk investor menanamkan modalnya," ungkapnya. Kang Yoto berharap, dengan acara ini UMKM Bojonegoro bisa maju sehingga nantinya akan bisa menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. "Dengan mendukung UMKM berarti itu merupakan bentuk pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, bukan dengan cara menerima pengadaan PNS," pungkas Kang Yoto.(dwi/kominfo)