bojonegorokab.go.id - Keterbukaan menjadi komitmen ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dalam melaksanakan operasinya di Lapangan Banyuurip, Blok Cepu. Kegiatan produksi yang dilaksnakan dapat diketahui masyarakat umum, namun dengan catatan tetap memperhatikan keselamatan.
Seperti, yang dilakukan puluhan Pengurus PKK Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Mereka mengunjungi Fasilitas Produksi Lapangan minyak Banyuurip, Kamis (5/4/2017). Ibu-ibu dari desa tuan rumah itu baru kali ini bisa melihat secara dekat alat produksi, Rabu (5/4/2017) kemarin.
"Selama ini kami hanya melihat pabrik dari luar pagar, ini kesempatan yang terbaik bagi kami untuk melihat lebih dekat," kata Ketua PKK Desa Gayam, Maria Ulfa.
Istri Kepala Desa Gayam yang akrab disapa Lia ini menyadari sistem keselamatan di Lapangan minyak yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited tersebut sangat ketat. Sehingga kesempatan kunjungan ini dirasa sangat istimewa oleh para ibu.
"Kami datang kesini dengan hati yang riang dan rasa ingin tahu," ujarnya diiringi derai tawa.
Perwakilan EMCL, Beta Wicaksono mengatakan, kunjungan dari PKK Gayam merupakan salah satu bentuk apresiasi dari warga sekitar. Menurut dia, selama ini warga Desa Gayam selalu memberi dukungan penuh bagi operasi Lapangan Banyuurip. Ketika ada masalah sekalipun, imbuh dia, warga dan Pemerintah Desa Gayam senantiasa memberi masukan dan solusi.
"Sinergi yang baik seperti ini harus dipertahankan," katanya.
Selain mendapat pemaparan tentang fasilitas produksi di Lapangan Banyuurip, ibu-ibu PKK Gayam juga diajak berkeliling ke semua fasilitas produksi yang ada di proyek minyak negara terbesar di Indonesia tersebut. Para ibu nampak antusias dengan seringnya mengajukan pertanyaan dan decak kagum terhadap teknologi canggih yang ada di sana.
Selama kunjungan, mereka juga banyak bercerita tentang berbagai program kemasyarakatan dari EMCL yang kini mereka rasakan manfaatnya. Optimisme para ibu itu sangat diapresiasi oleh pihak EMCL.
Sebelumnya, para pelajar, guru, mahasiswa, hingga ulama juga sempat mengunjungi fasilitas produksi Banyuurip. Mereka ingin mengetahui kegiatan yang sedang berlangsung.
Bahkan ada delapan pelajar SMKN 1 Purwosari yang saat ini sedang melakukan magang di perkantoran EMCL yang berada di dalam lokasi. Mereka adalah pelajar yang tinggal di desa-desa sekitar pengeboran.
"Kita utamakan pelajar yang rumahnya sekitar sini. Kita gilir setiap tiga bulan sekali delapan pelajar yang magang di sini," sambung External Affairs Manager EMCL, Dave Seta dalam satu kesempatan. (dwi/infokom)