bojonegorokab.go.id - Semakin besarnya anggaran yang dikelola desa menjadi peluang untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan usaha ini bisa berkembang dengan permodalan dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).
Itulah yang melatarbelakangi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bojonegoro untuk mendorong semua desa di wilayahnya membentuk BUMDes. Karena dari 419 desa, baru 261 desa yang sudah memiliki BUMDes. Sedangkan 100 sisanya belum membentuknya.
"Kita targetkan tahun ini semua desa sudah memiliki," kata Kepala Bidang Ketahanan Masyarakat Desa DPMD Bojonegoro, Imam Cahyono.
Dengan pembentukan BUMDes di masing-masing desa ini diharapkan dapat mengangkat ekonomi desa. Karena banyak peluang usaha yang bisa dikembangkan dan dijalankan oleh BUMDes. Diantaranya menampung potensi desa, dan sebagai penyedia sembilan bahan pokok (sembako) bagai masyarakat.
"Ini yang perlu disadari kepala desa. Karena BUMDes bisa menopang ekonomi desa," tegasnya.
BUMDesa ini nantinya menjadi tanggung jawab sepenuhnya kepala desa. Karena itu pihaknya saat ini terus berupaya mendorong desa-desa yang belum memiliki BUMDes untuk segera membentuknya.
Sebab BUMDes memiliki legalitas yang jelas berada di bawah naungan pemerintah desa. Sehingga dapat dikembangkan dengan mendapat tambahan modal ADD dan Dana Desa (DD). Dengan modal tersebut, usaha yang dilakukan nantinya tidak hanya simpan pinjam, namun juga sebagai usaha pengembangan ekonomi desa.
"Dengan begitu pembangunan desa tidak hanya tergokus pada infrastruktur, tetapi juga Sumber Daya Manusianya," pungkas Imam.(dwi/kominfo)