bojonegorokab.go.id - Operator proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB) bersama PT Pembangunan Perumahan (PP) menggelar sosialisasi pengerjaan proyek Early Civil Work (ECW) J-TB di Balai Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (14/4/2017). Hadir dalam sosialisasi, Kepala Desa (Kades) Pelem Sudawam, Camat Purwosari Bayudono Margajelita, perwakilan PEPC Kunadi, perwakikan PP Aklis, RT, RW, BPD, tokoh masyarakat, dan Muspika Kecamatan Purwosari. Dalam sambutannya, Kades Pelem, Sudawam mengatakan, mendungkung dikerjakannya proyek ECW yang masuk di wilayah Desa Pelem. Meski proses tukar guling tanah kas desa (TKD) Pelem yang digunakan pengembangan proyek J-TB belum selesai. Tapi sudah terdapat kesepakatan antara pihak PEPC dan Pemdes Pelem, yaitu sementara dengan sitem sewa. "Sewanya Rp30 juta per tahun. Tapi dananya belum kami terima masih dalam proses. Karena itu kami memberikan izin PP untuk megerjakannya," kata Sudawam. Sudawam menyarankan, agar PP sebagai kontraktor pelaksana proyek sipil J-TB memperhatikan warga Pelem sesuai dengan kemampuannya masing-masing. "Saya yakin jika kerjaan seperti penggalian atau yang lain yang sifatnya nonskil warga Pelem banyak yang mampu masa diberikan warga luar kan tidak bagus," ucapnya. Perwakilan PP, Aklis mengungkapkan, terkait kebutuhan tenaga kerja (naker) tentu akan selalu berkoordinasi dengan pihak Pemses Pelem. "Untuk menghindari gejolak sosial, perekrutan naker kami akan berkomunikasi dengan Pak Kades Pelem. Agar bisa sesuai dengan harapan kita semua," ungkap Akli. Ditambahkan pengerjaan sipil ini ditargetkan selama empat bulan. Sehingga perlu adanya koordinasi yang baik agar pekerjaan selesai sesuai target tersebut. "Syukur-syukur bisa selesai kurang dari target itu malah lebih bagus," sambung perwakikan PEPC Kunadi. "Kami selalu mendukung kegiatan proyek negara ini. Karena itu koordinasi yang baik perlu terus dilakukan dan terbuka oleh PP. Utamanya perihal keterlibatan warga perlu diperhatikan serius," tandas Camat Purwosari, Bayudono Margajelita.(dwi/kominfo)