bojonegorokab.go.id - Sebanyak sembilan perwakilan gudang tembakau di Bojonegoro telah menyatakan kesediaannya melakukan pembelian 10.600 ton tembakau Bojonegoro. Penyerapan ini dimungkinkan akan terus bertambah menyesuaikan kualitas tembakau.
Rencana penyerapan tersebut sementara ini membutuhkan areal tanam seluas 8.833 hektar . Namun penyerapan ini masih masih dinamis hingga awal tanam pada Mei nanti.
"Pabrikan masih memantau kualitas tembakaunya. Jika kualitasnya bagus, lanjutnya, penyerapan tembakau bakal lebih banyak daripada rencana perhitungan,” kata Kepala Seksi Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian Bojonegoro, Imam Wahyudi.
Sesuai data rekapitulasi rencana penyerapan bahan baku serta rencana areal tanam jenis tembakau virginia seluas 7750 ha, Jawa 83,33 ha dan RAM 1000 ha.
Benih tembakau tersebut telah diuji laboratorium di Balai Besar Pembenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP). Diperkirakan produksi tembakau kering per ha antara 1 hingga 1,2 ton.
Permintaan benih tembakau dari petani sebagian telah berjalan. Untuk tembakau RAM varietas T-45 terdistribusi 1600 gram (1,6 kilogram/Kg), virginia varietas K326 1.150 gram (1,15 Kg) dan tembakau Jawa sebanyak 100 gram (0,1 Kg).
Belum banyaknya permintaan benih tembakau ini disebabkan masih adanya spekulasi petani untuk menanam padi selama masih adanya hujan. Hal ini akan menjadikan waktu tanam tembakau mundur dari waktu ideal pertengahan Mei.
"Sebab menunggu hingga Juni setelah panen padi,” ucapnya.
Padahal pemanenan tembakau yang mundur hingga Oktober akan berdampak pada rendahnya kualitas tembakau karena bersamaan awal musim hujan.
"Idealnya panen tembakau September,” pungkas Imam.(dwi/kominfo)