Jambu dan Belimbing Bojonegoro Masuk di Carrefour

-
28 Apr 2017
28 dilihat

bojonegorokab.go.id - Produksi jambu merah dan belimbing Bojonegoro akan mudah dijumpai di pasar-pasar modern. Karena dua komoditas tersebut mulai hari ini dikirim ke carrefour, Jumat (28/4/2017). Pengiriman perdana ini hanya berselang satu hari setelah adanya penandatangan kontrak kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Carrefour di Ballroom 2 JS Luansa Hotel Jakarta, Kamis (27/4/2017) kemarin. Kepala Bagian Humas dan Protokol Bojonegoro, Heru Sugiharto menjelaskan, pengiriman produksi jambu merah dan belimbing Bojonegoro ke pasar modern terbesar di Indonesia (Carrefour) ini merupakan berkah bagi petani. "Hari ini merupakan Jumat berkah," ucap Heru. Menurut Kabag Humas, jambu dan belimbing yang ditergetkan terpasarkan di carrefour sebanyak 1 ton utamanya adalah di carrefour Surabaya. Hal ini dipastikan menggeliatkan sektor agropolitan di Bumi Angling Dharma. "Ini menjadi angin segar bagi para petani untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian mereka," ujar Mantan Camat margomulyo itu. Sehari sebelumnya bertempat di ballroom 2 JS Luansa Hotel Jakarta dilakukan penandatangan bersama , bersamaan dengan penandatanganan memrondum of understanding (MoU) antara Pemkab Bojonegoro dengan Carrefour, dilaksanakan pula launching PT Mitra BUMDES Nusantara, Penandatanganan MoU antara Perum Bulog dengan kopelindo beserta 8 Kabupaten yakni , Kabupaten Bojonegoro, Sleman, Kerinci, i Kebumen, Bone, Indramayu, Muara Bungo dan Kabupaten Pandeglang yang juga disaksikan oleh menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo. Dalam kesempatan itu Menteri BUMN, Rini Soemarno menyampaikan, Presiden Joko Widodo menegaskan untuk mensejahterakan masyarakat harus melalui desa. Karena kunci utama pembangunan adalah desa, bagaimana memberdayakan desa, sehingga bagaimana cara agar desa ini memiliki kekuatan ekonomi yang kuat. "Pak Jokowi juga menggagas kita harus mengkorporasikan desa. Artinya desa harus bisa memiliki kemampuan untuk mendorong kekuatan ekonomi nasional," ungkap Rini. Menurut Rini, kesalahan Indoensia dalam membangun perekonomian desa adalah sistem perekonomian yang dari atas ke bawah. "Karena itu, sekarang ini kita harus kembali menekankan keadilan dan kesetaraan. Bagaimana kita membangun perekonomian meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita tapi pertumbuhan ekonomi yang beagurat, itu hanya bisa dilakukan melalui pembangunan seluruh desa," pesan Rini. Rini mengungkapkan, untuk menguatkan perekonomian desa pihaknya juga akan membuat 7 pemukiman baru atau desa baru. Rencana ini telah dikoordinasikan dengan Kepala Keluarga (KK) yang tidak memiliki lahan untuk digunakan. "Ini menunjukkan akan ada perkembangan yang baik bagi desa. Kita harus bersemangat dalam membangun desa ini," tegas Rini. Maka dari itu dengan pembentukan Mitra BUMDES Nusantara Rini berharap dapat membuat desa semakin maju. Pembentukan mitra BUMDES Nusantara akn ditindaklanjuti di daerah-daerah. "Ini akan dapat berjalan dengan baik asal ada dukungan penuh dari pemerintah daerah. Kami dari kementerian BUMN juga akan mendukung Menteri Desa dalam membangun dan meningkatkan perekonomian desa. Kita berada di belakang Menteri Desa karena kita korporasi," jelasnya. Rini menegaskan, tujuan utamanya adalah membantu BUMD untuk dapat berpikir secara korporasi, bukan secara birokrasi. Karena kedepan kompetisi internasional bukan kepada birokrat tetapi antarakorporasi dengan profesional. Sehingga bisa menciptakan BUMD yang Profesional, Akuntabel, Akurat, dan Transparan. Rini berkeyakinan jika desa-desa ini ini berperan sebagai koorporasi tentu akan membantu kepentingan desa.Karena itu yang harus mendapat perhatian adalah desa, bukan yang di atasnya. Sehingga akan membuat rantai ekonomi dari bawah ke atas bukan dari atas ke bawah. "Karena kalau dari atas ke bawah hal itu membuat desa hanya mendapat sedikit. Nanti yang akan menjadi prioritas adalah BUMDes yang sudah memiliki aktivitas dasar, sehingga dapat menghidupkan operasi dasar. Kita akan mendorong untuk mendapat beberapa usaha dari BUMN, sehingga mereka bisa memulai usahanya," pungkas Rini.(git/kominfo)