Bojonegoro Siapkan Anggaran Bencana Rp9,2 Miliar

-
07 May 2017
134 dilihat

bojonegorokab.go.id - Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menganggarkan dana bencana alam sebesar Rp9,2 miliar. Alokasi anggaran itu difokuskan untuk tanah longsor, perbaikan rumah rusak, serta normalisasi sungai dan waduk. 

Anggaran tersebut terbagi di tiga organisasi perangkat daerah. Rinciannya, di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro sebesar Rp5,5 miliar, kemudian di Dinas Sosial Rp1,1 miliar, dan di Dinas Pengairan Rp2,6 miliar. 

Di Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air anggaran sebesar Rp.2,6 miliar itu digunakan untuk normalisasi 28 anak Sungai Bengawan Solo sebesar Rp1,8 miliar. Sisanya sebesar Rp800 juta untuk normalisasi di Waduk Nglambang Setren, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. 

Selain itu, pembuatan sudetan sepanjang 750 meter di Desa Kalisumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro. Desa Kalisumber selama ini dikenal sebagai kawasan rawan longsor dan banjir bandang. “Jadi kami membuat sudetan tahun ini,” ujar Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto.

Sedangkan Dinas Sosial, anggaran Rp1,1 miliar untuk sejumlah kebutuhan. Diantaranya perbaikan 100 rumah rusak senilai Rp1 miliar dan sisanya Rp100 juta untuk pembuatan dapur umum. Khusus untuk perbaikan rumah, bisa dilakukan sebelum atau sesudah bencana alam. “Anggaran itu, sebagian telah kami kelola,” ujar Kepala Dinas Sosial Bojonegoro, Adi Wicaksono.

Sementara anggaran Rp5,5 miliar di BPBD Bojonegoro khusus untuk penanganan bencana tanah longsor yang kerap terjadi di 12 kecamatan dari total 28 kecamatan di Bojonegoro. Kecamatan yang rawan longsor diantaranya Kasiman, Sugihwaras, Trucuk, Malo, Bubulan, Gondang, Margomulyo, Tambakrejo, Purwosari, Ngambon, Temayang, Kedewan dan Sugihwaras. 

"Alokasi pos darurat bencana itu termasuk di dalamnya untuk memberikan santunan kepada korban bencana, juga untuk keperluan lainnya," kata Kasi (Kepala Seksi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bojonegoro, Yudi Hendro.

Sesuai data di BPBD, sejumlah jembatan terancam longsor, karena sebagian jalan di dekat jembatan longsor. Sejumlah jembatan yang terancam longsor, antara lain jembatan di Desa Meduri Kecamatan Ngasem, Desa Kalangan, dan Luwihaji Kecamatan Margomulyo, dan Desa Kemiri Kecamatan Malo.(dwi/kominfo)