bojonegorokab.go.id- Sejumlah petani di wilayah barat Bojonegoro mulai menanam semangka di lahan persawahannya. Tanaman ini dipilih untuk mensiasati datangnya pergantian musim dari penghujan ke kemarau.
Sejumlah petani Bojonegoro yang menam semangka di antaranya adalah di wilayah Desa Sukoharjo, dan Leran, Kecamatan Kalitidu. Kemudian, Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, dan Desa Sudu, Kecamatan Gayam.
Ada puluhan hektar lahan petani yang ditanami semangka. Saat ini tanaman tersebut sudah mulai berbuah, bahkan ada yang sudah di panen.
"Awal atau pertengahan puasa sudah mulai panen," kata Kalijo, petani Semangka di Desa Sudu.
Tanam semangka ini selalu dipilih petani saat pergantian musim. Karena tanaman ini tidak membutuhkan banyak air.
Untuk penjualannya, biasanya, petani menjualnya dengan sistim tebas. Per hektarnya, bisa mencapai Rp60 juta sampai Rp70 juta, tergantung dari kualitas semangka.
"Ada yang dari tengkulak sekitar sini, ada juga dari luar daerah," sambung Anwar, petani Desa Sumengko.
Selain semangka, setiap pergantian musim seperti ini, banyak petani yang menanami lahannya dengan blewah, melon atau krai. Tanaman musiman ini lebih menguntungkan daripada membiarkan lahan mereka kosong tidak ditanami.
"Selain itu cara ini bisa memutus siklus hama. Kalau ditanami padi terus menerus akan menjadikan hama terus berkembang biak," sambung Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Ahmad Jupari.
Karena itu, jupari menghimbau kepada petani untuk menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air. (dwi/kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW