bojonegorokab.go.id - "Di pos pelayanan terpadu tahun ini tidak ada ada takjil dan konsumsi karena anggaran terbatas. Namun begitu, keprihatinan anggaran ini jangan jadi alasan untuk mengurangi tugas kita dalam memberikan pelayanan."
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro, Iskandar dalam rapat koordinasi (Rakor) pos pelayanan terpadu angkutan lebaran 2017 di ruang patnership lantai 4 Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Senin (12/6/2017).
Rakor yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Soehadi Moeljono itu dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dan camat se Kabupaten Bojonegoro.
Tidak adanya pos anggaran untuk takjil dan konsumsi di pos pelayanan terpadu tahun 2017 ini dikarenakan Pemkab Bojonegoro harus melakukan efisiensi anggaran. Hal ini disebabkan pendapatan dari dana bagi hasil (DBH) migas tidak sesuai target. Bahkan Bojonegoro harus mengembalikan lebih salur DBH migas sebesar Rp550 miliar.
"Kondisi terjadi di semua OPD," ucapnya.
Dalam Rakor itu Iskandar menjelaskan masa angkutan lebaran Idlu Fitri dimulai pada H-7 hingga H+7. Pembatasan angkutan barang berlaku di seluruh Indonesia mulai H-7 hingga H+7 jam 24.00 WIB.
"Pelarangan kendaraan ankutan ini tidak berlaku bagi pengangkut sembako, air minum, gas, migas yang tidak lebih dari dua sumbu," ujar Iskandar.
Pada persiapan angkutan lebaran ini juga tidak ada cuti bagi TNI POLRI, Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro.
"Semua tetap menjalankan tugas," tegasnya.
Pihaknya memprediksi puncak mudik lebaran darat akan terjadi pada H-2 arus. Sedangkan puncak arus balik terjadi pada H+5.
Untuk Dishub sendiri, lanjut Iskandar, akan menerjunkan 79 personil. Mereka akan disebar disejumlah titik. Baik di jalur-jalur rawan macet, maupun di rest area yang terletak di simpang 3 SMP Baureno, KIR Dishub, Stasiun, dan UPT TKD.
"Setiap rest area akan dilengkapi dengan fasilitas toilet musola telepon operator jaringan rencana pijat gratis dari Dinas Sosial," jelasnya.
Untuk infrastruktur jalan di Bojonegoro, kondisi jalan nasional sepanjang 106,3 Kilo Meter (Km), jalan provinsi 50,09 Km, jalan kabupaten 628,7 Km. Dengan perlengakapan jalan seperti rambu lalu lintas, 25 trafick light, 19 halte.
"Untuk marka jalan dalam kota sudah diperbaiki," pungkasnya. (her/kominfo)