Sentra Produksi Unggulan Rajekwesi Resmi Difungsikan

-
13 Jun 2017
50 dilihat

bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro resmi memfungsikan sentra produksi unggulan Rajekwesi yang berada di kompleks Taman Rajekwesi, Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro, Selasa (13/6/2017). Sentra produksi unggulan ini diperuntukan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjual produknya, dan para pedagang Kaki Lima (PKL) untuk menjajakan dagangannya. 

Persemian sentra produksi unggulan ini telah ditunguu-tungu lama oleh PKL. Heri, penjual nasi goreng, misalnya. Warga Kelurahan Jetak itu selama ini berjualan di trotoar Taman Rajekwesi. 

Namun sejak sentra kios itu diresmikan, Heri  mulai menempati satu stand di sentra produksi unggulan Rajekwesi. Sehingga dia dapat lebih nyaman dalam berjualan dan bisa memberikan pelayanan maksimal kepada para pelanggannya karena stand yang dia tempati lebih bersih dari sebelumnya berjualan di trotoar.

"Semoga akan semakin ramai dengan tempat baru ini," harap Heri. 

Dia menuturkan, untuk satu bisa menempati stand ini setahun dia membayar Rp8.100.000. Dengan ukuran stand 3x3 meter. 

"Harga ini relatif terjangkau dengan catatan banyak pengunjung dan dagangannya habis terjual seperti biasanya," ucap Heri. 
 
Senada disampaikan Siti Arofah, binaan Baznas Bojonegoro. Dia menceritakan beberapa waktu lalu para pedagang menawar dengan harga Rp1000 per meter perhari.Namun setelah mengetahui ada peraturan daerah (Perda) yang mengaturnya, para pedagang akhirnya bisa menerima. 

"Tarifnya jelas sesuai Perda," sambung Siti Arofah.

Siti menjelaskan stand miliknya ini berisikan jajanan khas Bojonegoro yang diproduksi oleh puluhan fakir dan dhuafa di Kecamatan Bojonegoro yang merupakan binaan Baznas. Dia berharap kedepannya  taman rajekwesi ramai pengunjung sehingga produk mereka laku, karena keuntungan dari hasil jual beli ini akan kembali untuk membantu keluarga fakir dan dhuafa. 

"Untuk air bersih menjadi tanggungjawab bersama paguyuban pedagang di taman rajekwesi ini," pungkasnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Basuki mengatakan, pendirian sentra produksi unggulan Rajekwsi ini merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan mulai revitalisasi pasar tradisional, membangun beberapa pusat promisi seperti galery UMKM dan galery produk unggulan di Bojonegoro. 

Dia menjelaskan sentra produksi unggulan ini dulunya adalah terminal kemudian dikembangkan menjadi ruang terbuka hijau sejak 2014 dengan anggaran Rp5,1  milyar oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan bagian tengah ini dikembangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kimpraswil senilai Rp600 juta. 

"Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, khususnya adalah tim percepatan pertumbuhan ekonomi kerakyatan," ucap Basuki.

Sebelumnya persemian dilakukan penyerahan santunan kepada anak yatim di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang diterimkan kepada 5 orang perwakilan anak yatim. Tampak serta mendampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Mahfudhoh Suyoto, Komandan Kodim 0813, Letkol Inf. Hari Subagyo dan Kapolres Bojonegoro, AKPB. Wahyu S Bintoro.

Bupati Bojonegoro, Suyoto dalam sambutannya mengatakan, rencana membuat eks terminal ini menjadi kios ini sudah lama. Yakni pada 2010 ada investor yang datang untuk membuat eks terminal ini menjadi kawasan bisnis. 

"Namun kala saya tolak karena ingin mempersembahkan kawasan eks terminal ini menjadi bagian dari masyarakat khususnya adalah para PKL," sambung bupati yang akrab disapa Kang Yoto itu. 

Kedepan Kang Yoto mengharapkan PKL yang belum tertampung bisa berjualan di lahan Kodim yang berada tepat di belakang eks terminal ini.

"Karena sektor UMKM ini membawa dampak pertumbuhan ekonomi kerakyatan di wilayah Bojonegoro. Sehingga investor di sektor desa harus membuat peningkatan kesejahteraan di desa," pungkasnya.(humas)