Menyingkap Misteri Dibalik Wisata Bukit Cinta

-
28 Jun 2017
1.225 seen

bojonegorokab.go.id - Wisata Negeri Atas Angin Bukit Cinta di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memiliki keindahan panorama alam pegunungan yang menakjubkan. Namun di balik keindahannya, wisata tersebut juga menyimpan misteri yang perlu diperhatikan pengunjung. Mbah Seger masih ingat betul peristiwa yang menimpa seorang bocah laki-laki tiga bulan lalu. Siang itu, bocah berumur empat tahun tersebut merengek-rengek kepada ibunya ingin buang air kecil. Karena sudah tidak kuat menahan kencing, akhirnya sang Ibu membawa anaknya di dekat tumpukan batu yang berada di atas bukit. Tumpukan batu kecil-kecil yang tertata rapi itu kemudian dikencingi anak tersebut. Setelah itu, satu keluarga tersebut meninggalkan Wisata Negeri Atas Angin Bukit Cinta. Namun keesokan harinya orang tua bocah tersebut kembali lagi dan mencari Mbah Seger. “Mereka bilang kepada saya kalau kemaluan anaknya membesar. Mereka juga bilang sempat bermimpi agar meminta maaf telah mengencingi batu itu,” ucap Mbah Seger membuka perbincangan saat ditemui di atas Bukit Cinta, Rabu (28/6/2017). Mendapat keluhan tersebut, Mbah Seger kemudian mengajak orang tua bocah tersebut ke tumpukan batu. “Setelah itu saya minta mereka pulang, dan saya bilang kemaluan anaknya akan normal lagi,” kata pria kelahiran 1959 itu. “Sesampainya di rumah mereka ngabari kalau kemaluan anaknya sudah normal lagi,” lanjut Mbah Seger. Kejadian mistik ini bukan hanya sekali itu saja terjadi. Menurut pria berewokan yang memakai udeng (ikat kepala) dan pakaian hitam-hitam, ini mengungkapkan, peristiwa yang sama juga terjadi pada pasangan pengantin yang baru saja menikah. Saat mengunjungi lokasi ini pasangan pengantin tersebut merias wajahnya sebelum berfoto-foto di atas Bukit Cinta yang berada di sebelah utara. Tak lama berselang, lanjut dia, pasangan wanita tersebut kesurupan. “Kemudian saya memberikan minum dan membasuh mukanya sebanyak tujuh kali dan mereka akhirnya sadar,” kata Mbah Seger. Misteri yang tersimpan di Wisata Negeri Atas Angin Bukit Cinta ini tidak lepas dari sejarah tempat tersebut. Tempat ini dulunya dikenal masyarakat sekitar sebagai tempat pertemuan antara Dewi Sekar Sari, seorang putri Jayanegara dari Surakarta, dengan Pangeran Atas Aji, pada kerajaan Majapahit. Kedua muda-mudi yang kala itu sedang jatuh cinta kemudian mengingat janji untuk menjadi pasangan suami – istri. Prosesi pernikahan seperti mandi bunga setaman dilakukan di atas bukit ini yakni tepatnya di tumpukan batu tersebut. “Ada pantangan bagi pengunjung di tempat ini yaitu jangan kencing di tumpukan batu, meludah, di sepanjang batu yang ada tanaman bunganya, dan merias wajah di sini,” pesan Mbah Seger. Mbah Seger mengungkapkan, jauh sebelum lokasi ini diresmikan menjadi tempat wisata, bukit cinta ini telah ramai dikunjungi masyarakat dari dalam dan luar Bojonegoro untuk ngalap berkah. Mereka datang ke sini untuk beragam tujuan. Mulai dari ingin terbebas dari hutang, mendapat jabatan, obat bagi penyakit yang menahun, hingga memperoleh jodoh. Bagi warga yang ingin ngalap berkah di tempat ini harus dalam keadaan bersih, dan menyampaikan kesungguhan niatnya dalam hati. “Sebelum naik ke sini harus mandi keramas dulu dan memakai pakaian yang bersih,” sarannya. Setiap keinginan yang akan terwujud, menurut Mbah Seger, ada sejumlah tanda yang akan ditunjukkan kepada orang yang ngalap berkah. Baik melalui mimpi atau pertanda yang ditunjukkan langsung di tempat ini. “Kalau pertanda di tempat ini, biasanya yang bersangkutan akan melihat tempat ini menjadi sangat indah. Penuh bunga dengan pancaran cahaya,” tuturnya. Jika keinginannya terwujud, mereka diwajibkan melakukan syukuran di tempat ini dengan memotong kambing atau ayam. Namun masakan tersebut harus di olah di bawah, dan kemudian di bawa ke atas bukit. “Sudah banyak orang nglalap berkah di sini dan keinginannya terwujud. Seperti orang dari Semarang yang sekarang jadi TNI. Kemudian ada yang lumpuh bertahun-tahun dan sekarang sembuh,” kata Mbah Seger. Bahkan, tambah dia, ada pemuda dan pemudi yang bertemu jodohnya di tempat ini dan sampai sekarang menjadi suami istri. “Tapi bagi pasangan suami istri yang baru saja ke sini jangan sampai ke wisata air terjun Sedudo di Nganjuk. Karena bisa cerai. Karena lokasi ini berseberangan dengan Sedudo,” ingatnya. Selain pada hari libur, lokasi ini banyak dikunjungi masyarakat pada bulan Suro atau Muharram. Yakni tepatnya pada malam Jumat Legi dan Pahing. “Kalau malam itu di sini pasti ramai pada malam hari,” kata Mbah Seger. Misteri Bukit Cinta ini sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar maupun luar desa. Biasanya pada sore hari menjelang mahgrib masyarakat yang melintas jalan tersebut menjumpai iring-iringan wanita memakai jarik berjalan di atas bukit. “Pernah sekali saya melihat wanita zaman kerajaan seperti habis mandi di atas sana,” sambung warga Ngasem enggan disebut namanya yang mengaku setiap hari melintas jalan tersebut. Penampakan tersebut dibenarkan Mbah Seger. Menurut dia, antara Bukit Cinta dengan Sendang Kembar yang berada di tepi jalan raya memiliki hubungan erat. “Sendang itu dulunya tempat mandi Dewi Sekar Sari dan dayang-dayang,” pungkas Mbah Seger menutup perbincangannya.(dwi/kominfo)