Kemarau Basah, Bupati Himbau Petani Tidak Tanam Padi

-
03 Jul 2017
2.681 seen

bojonegorokab.go.id – Para petani dihimbau agar tidak tergoda untuk menanam padi pada musim kemarau ini meskipun masih kerap terjadi hujan. Karena berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), untuk musim kemarau tahun ini memiliki tipikal musim kemarau basah yakni dimana potensi curah hujan akan terjadi di musim kemarau.

Demikian disampaikan Bupati Bojonegoro, Suyoto usai menggalar acara halal bihalal di halaman rumah dinas , Senin (3/7).

Bupati menjelaskan saat ini sudah memasuki musim kemarau dengan tipikal kemarau basah yang ditandai dengan tingginya curah hujan dan banyaknya hari hujan yang akan melanda. Hujan yang terjadi ini akan membuat sawah atau tersedianya air. Namun harus diwaspadai ini akan menjadi godaan para petani kita akan benar-benar memperhatikan informasi cuaca.

“Karena itu masyarakat khususnya petani harus diberikan informasi dan pemahaman agar mereka tidak tergoda dengan musim kemarau basah yang akan terjadi,” pesan bupati yang familier disapa Kang Yoto itu.  

Menurut Kang Yoto tipikal kemarau basah ini akan membawa dampak negatif jika petani kita memaksakan tetap tanam padi saat musim kemarau basah nanti. Salah satunya adalah yang harus diwaspadai adanya ledakan serangan hama penyakit seperti serangan hama wereng atau lain sebagainya.

“Pemahaman petani harus diluruskan. Meski tersedia air yang melimpah saat kemarau, namun untuk memutus mata rantai hidup hama petani harus melakukan jeda penanaman. Jangan sampai satu tahun penuh ditanami padi, bisa jeda tidak ditanami atau bisa ditanami dengan tanaman palawija atau tanaman lain,” himbau Kang Yoto.

Untuk memberikan edukasi ini, Bupati memerintahkan Kepala Dinas Pertanian dan seluruh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk terjun dan hadir di tengah petani guna menyampaikan  pada musim kemarau ini jangan menanam padi, meski air melimpah.

“Ini untuk kebaikan para petani agar terhindar dari kerugian akibat memaksakan diri untuk tetap menanam padi,” tegas Kang Yoto.

Tidak ketinggalan, bupati meminta kepada semua Organisasi Perangkat Daerah untuk kembali aktif memberikan pelayanan kepada masyarakat sejak hari pertama masuk kerja.

“Jangan ada OPD yang belum aktif atau belum maksimal memberikan pelayanan dengan alasan masih suasana halal bihalal atau lebaran,” ingatnya.

Bahkan Bupati menghimbau OPD agar menggelar acara seremonial di luar hari kerja agar tidak menganggu operasional atau tugas utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.(dwi/kominfo)