Mojodeso dapat Anugerah PROKLIM 2017 Dari Menteri LHK

-
03 Aug 2017
1.212 dilihat

bojonegorokab.go.id - Setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menerima penghargaan Adipura pada Rabu (2/8/2017) kemarin, kini giliran Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, memperoleh pengharagaan di bidang lingkungan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya.

Desa Mojodeso mendapat penghargaan Program Kampung Iklim (Porklim). Penghargaan diberikan Menteri KLH, Siti Nurbaya kepada Kepala Desa Mojodeso, Warsiman pada acara pekan nasional perubahan iklim peringatan hari lingkungan hidup 2017 di auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (3/8/2017) tadi malam.

Penghargaan yang diterima ini merupakan buah kerja keras yang dilakukan pemerintah desa (Pemdes) dan warga Mojodeso dalam mengatasi persoalan lingkungan terutama dalam menangani perubahan iklim yang terjadi. Banyak upaya dan inovasi yang berhasil di terapkan desa berpredikat "Desa wisata edukasi lingkungan" ini.

Abdul Mu'in, salah satu penggerak kampung iklim di Mojodeso menjelaskan banyak upaya yang terus dilakukan warga Mojodeso dalam mengatasi persoalan lingkungan, mengingat di Bojonegoro rentan akan bencana baik banjir dan kekeringan. Untuk mengantispasi dan mengatasi bencana tersebut, masyarakat digerakan untuk membuat embung sebagai fungsi tadah hujan, sumur resapan dan satu juta biophori yang kini sudah ada 2500 tiik, pendirian bank sampah, rumah kompos dan pemanfaatan pupuk organik, serta penanaman pohon kelengkeng,sirsak dan jambu merah disepanjang jalan untuk penghijauan. 

"Masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Ini sudah menjadi budaya warga Mojodeso," tegas Abdul Mu'in.

senada dikatakan Kepala Desa Mojodeso, Warsiman. Dia mengungkapkan di Mojodeso hanya sedikit potensi alam yang dapat dimanfaatkan dalam penanganan perubahan iklim. Namun mojodeso memiliki sumber daya manusia yang dapat digerakan secara berkelanjutan dalam menciptakan inovasi dan terobosan. 

"Kita juga selalu membuka lebar pintunya untuk belajar bersama dengan desa lain di  dalam maupun luar Bojonegoro dengan harapan untuk bisa menularkan virus kebaikan dan sebagai masukan untuk mojodeso sendiri kedepannya," sambung Warsiman, bangga.


Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya pada saat penyerahan penghargaan menjelaskan persoalan perubahan iklim sudah menjadi fenomena lingkungan yang nyata dan diakui sebagai salah satu ancaman terbesar bagi kehidupan manusia. Kenaikan suhu bumi meningkatkan ancaman terhadap risiko terjadinya bencana terkait iklim seperti banjir, longsor, kekeringan, gagal panen, keragaman hayati, kenaikan muka air laut serta kesehatan manusia. 

Perubahan iklim ini, lanjut dia, merupakan sebuah realitas yang telah dirasakan secara luas di berbagai belahan dunia, sehingga diperlukan aksi nyata untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim serta upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai komponen yang diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan.  

Siti Nurbaya menambahkan, tahun 2017 ini ada 448 titik PROKLIM yang diajukan dan yang terpilih ada 30 titik dari 10 Propinsi. Menurutnya perubahan iklim adalah salah satu instrumen yang menonjol dalam isu persoalan lingkungan. Untuk pencegahan dampak buruk dari perubahan iklim tersebut, perlu penanganan yang harus dilakukan dari tingkatan masyarakat paling kecil untuk menciptakan inovasi terobosan yang berkelanjutan.

"Ini harus terus diperluas. Sehingga persoalan lingkungan, khususnya dampak perubahan iklim dapat teratasi," pesan menteri.(dwi/kominfo)