Bupati Bojonegoro Buka Jambore Anak Soleh

-
26 Aug 2017
418 dilihat

bojonegorokab.go.id - Sebanyak 765 anak sekolah dasar (SD) se Kabupaten Bojonegoro mengikuti Jambore Anak Soleh (JAS) yang diprkasrsai oleh KKG PAI Kementerian Agama di Gelanggang Olah Raga (GOR) Sekolah Model Terpadu (SMT) Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Sabtu (26/8/2017). Ketua KKG PAI, Agus Salim mengatakan ratusan anak-anak yang mengikuti JAS terdiri dari 375 siswa dan 390 siswi yang dibagi atas 62 kafilah pria dan 65 kafilah putri. Mereka mengikuti kegiatan selama dua hari. Agus Salim menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk pemantapan karakter, budi pekerti (akhlaqul karimah) bagi murid-murid SD baik di lingkungan sekolah maupun di rumah sejak usia dini, sehingga dapat menciptakan pribadi yang tangguh, disiplin, mandiri dan agamis, demi meraih cita-citanya kelak. Bentuk kegiatan pemantapan ahklak, lanjut dia, adalah sholat wajib berjamaah, Kantin Kejujuran serta kegiatan-kegiatan lain yang dapat membentuk akhlak yang baik bagi para siswa. "Diharapkan kegiatan ini dapat ditindaklanjuti di masing-masing kecamatan sehingga dapat menularkannya ke siswa-siswi lainnya," kata Agus Salim. Agus mengungkapkan di Bojonegoro ada kurang lebih 218 guru agama dan ratusan lainnya guru GTT. Diharapkan mereka dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) guna memperkuat pendidikan Islam di Bojonegoro. Dalam pembukaan JAS, Bupati Bojonegoro Suyoto berharap kegiatan inidapat memberikan inspirasi, karena anak soleh adalah anak yang dapat memberikan inspirasi yang baik bagi lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga. Untuk menajadi anak soleh, kata dia, ada syaratnya, selain sholatnya yang baik juga tidak merugikan orang lain dan selalu memberikan manfaat kepada lingkungannya, baik di sekolah, di jalan, dan dimanapun. "Anak soleh juga harus selalu menjaga kebersihan dari kotoran dan sampah. Karena kebersihan adalah sebagian dari Iman “ Annadhol Fatthul Minal Iman”. Jadi kalau halaman sekolah, kelasnya masih kotor, masih belum dikatakan sebagai anak soleh," pesan bupati dua periode yang akrab disapa Kang Yoto itu. Kang Yoto juga menyempatkan berbagai cerita tentang kedatangan tamu arsitek dari jerman dan MIT, dan mereka mengatakan bahwa Bojonegoro is Future in the World, yakni masa depan dunia adalah Bojonegoro dengan konsep Deso Roso Kuto, Kuto Roso Deso yang ingin menjadi kota Bojonegoro kota yang relax (tidak stres), yang menghargai kesantaian namun tetap produktif, komunikatif dengan infrastruktur dan fasilitas yang maju. "Oleh karena itu para anak soleh harus percaya diri dan mau belajar karena masa depan Bojonegoro ada dipundak adik-adik semua ini. teruslah belajar, jangan menyerah, rendah hati, jangan sombong dan tetaplah berkarya demi cita-cita kalian," pesan Kang Yoto. Pada acara ini juga dihadiri pula Muklisin dari Kemenag Bojonegoro, Hanafi selaku Kepala Dinas Pendidikan, serta anggota KKG PAI (SD) se-Kabupaten Bojonegoro.(dwi/kominfo)