Wabup Ajak Masyarakat Petani Menjaga Kelestarian Waduk

-
20 Sep 2017
36 dilihat

bojonegorokab.go.id - Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono memberikan pengarahan kepada para petani di desa Panjang Kecamatan Kedungadem, Rabu (20/09). Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pembinaan gabungan HIPPA serta peningkatan pemahaman mengenai Perbub No. 18 Tahun 2012 Tentang Pemberdayaan Petani Pemakai Air untuk mengedukasi para petani bagaimana menggunakan air untuk keperluan pertanian. Kepala Desa Panjang Abdul Muhammad Sidik dalam sambutannya menyampaikan bahwa waduk panjang ini untuk memenuhi kebutuhan air 4 desa meliputi desa Panjang, desa Trumbasanom, serta desa Tondomulo. "Waduk Pajang sendiri memiliki luas 4,5 ha serta memiliki kapasitas 40000 meter kubik," ungkapnya. Diharapkan adanya waduk Panjang dapat dilakukan pergiliran tanaman agar debit air bisa terjaga, hal ini dilakukan dengan cara musim tanam pertama dan kedua tanam padi, sedangkan musim tanam yang ketiga tanami tembakau. "Dengan demikian kita bisa mengontrol dalam pemakaian air di waduk panjang," ujar Kades. Namun ada kendala yang harus dihadapi adalah masalah pengisian air yang terkendala, karena adanya kerusakan ditanggul atau waduk yang perlu diperbaiki, serta adanya normalisasi sungai. Dalam kesempatan yang sama Edi Susanto Kepala Dinas PU Sumberdaya Air menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dinas PUSDA (Pekerjaan Umum Sumberdaya Air). "Kita ini hanya melanjutkan kegiatan yang ada, baik itu kegiatan pembangunan infrastruktur/fisik, serta kegiatan penguatan kelembagaan. Setiap kegiatan yang kita adakan ini sesuai dengan kegiatan pembersayaan yang telah diprogram pemerintah pusat melalui balai besar sungai Bengawan Solo," katanya. Dijelaskan pula kegiatan penguatan kelembagaan ini dilakukan juga untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dari HIPPA (Himpunan Petani Pengguna Air). Karena untuk mendapatkan bantuan dan dukungan HIPPA harus ada persyaratan yang dipenuhi antara lain kepengurusan yang aktif dan program yang berjalan, serta kelembagaan yang berbadan hukum. "Semua yang dikerjakan ini harus sesuai dengan Perbub no. 18 Tahun 2012," tandasnya. Sementara itu Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono menegaskan bahwa desa Panjang ini memiliki banyak kegiatan, mulai dari launching lagu Kang Yoto, kemitraan petani tembakau, sekarang ada pemberdayaan petani pemakai air, nanti rencananya juga akan ada trail adventure se Jawa Timur. "Ini membuktikan bahwa desa panjang ini beruntung karena selalu ada kegiatan yang dapat meningkatkan SDM dan ekonomi masyarakat sekitar. Sebagai contohnya dengan adanya kemitraan petani tembakau ini berdampak dengan meningkatnya harga jual tembakau dari petani. Tentu saja membawa berkah bagi petani, dimana rejeki dan ekonominya meningkat. Tapi hal tersebut juga harus dibarengi dengan amal yang juga harus ditingkatkan agar bisa menjadi berkah," kata Wabup. Menurutnya kegiatan pemberdayaan petani pemakai air ini sudah tepat diadakan di desa Panjang karena segala sumber kebutuhan pokok asalnya dari desa. Tapi itu semua membutuhkan modal bagi petani untuk memproduksi kebutuhan pokok tersebut. "Jika masyarakatnya kekurangan modal maka kegiatan pertanian juga akan macet. Yang bisa berakibat pada semakin langkanya dan melambungnya bahan kebutuhan pokok," tandasnya. Maka dari itu pesan Wabup harus bersama-sama menjaga waduk panjang ini karena waduk panjang ini bukan milik desa Panjang saja, tapi juga milik desa Mlidek, Trumbas Anom, Tondomulo. Karena air yang ada diwaduk tersebut sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk pertanian tapi juga untuk manusia. Karena air ini merupakan sumber kehidupan seluruh makhluk. Bagi petani sendiri benih bisa diakali pengadaannya, pupuk juga bisa dicari solusinya jika langka, kalau air tidak atau langka maka akan susah mencarinya. "Kita sama-sama menjaga waduk panjang ini untuk keperluan bersama. Jangan mementingkan ego sendiri, karena hal tersebut tidak akan membuat kondisi menjadi buruk. Waduk ini di pakai bersama, maka bersama-sama pula kita jaga dan pelihara untuk kesejahteraan bersama," tegasnya. "Waduk banyak air rejeki, airnya sedikit juga rejeki maka harus kita sukuri. Kita harus hidup rukun, karena kalau kita rukun kita bisa bersama-sama mencari jalan keluar bila ada masalah pada waduk panjang ini. Semoga kita semua jauh dari bencana, serta apa yang kita kerjakan dilancarkan semua,". (Git/Kominfo)