bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro Doktor Suyoto, Msi dihadapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ignasius Jonan mengharap agar tenaga kerja di sekitar proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) memprioritaskan tenaga kerja lokal. Hal ini disampaikan Bupati Bojonegoro saat acara peletakan batu pertama pembangunan unitisasi Gas JTB, Senin (52/9). Kang Yoto menjelaskan ada empat esensi penting dimulainya proyek ini adalah yang pertama proyek JTB ini sebenarnya diharapkan langsung jalan dengan usianya proyek Banyuurip namun ada kendala sehingga tertunda. Namun dengan terobosan yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak membuat proyek ini akhirnya terealisasi. "Kita adalah mitra sahabat dan kawan yang akan bekerjasama untuk mensukseskan program ini. Bupati atas nama Rakyat Bojonegoro mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Menteri ESDM, diharapkan agar tenaga kerja khususnya un skill adalah dari Bojonegoro dan sekitarnya," ujar Kang Yoto. Kemudian untuk civil skill seperti welder lanjut dial bisa memakai tenaga kerja lokal Bojonegoro, karena banyak tenaga kerja lokal Bojonegoro yang memiliki sertifikat baik sebagai welder maupun sopir. "Hal ketiga adalah dengan adanya proyek ini akan menggerakkan sektor bisnis kecil kecilan yang nantinya akan menambah pendapatan dan perekonomian warga sekitar," tandasnya. Selanjutnya Bupati mengharapkan agar pemerintah mulai melirik infrastruktur agar menjadi lebih baik utamanya di daerah proyek. Hal keempat yang ditegaskan oleh Bupati bahwa proyek ini adalah wujud dari partnership karenanya agar dikelola dengan terbuka sehingga tidak ada masalah yang tidak bisa diselenggarakan dengan partnership ini baik masalah sosial atau lainnya. Hal terpenting yang ditegaskan oleh putra asli Bojonegoro agar proyek JTB ini mengakomodir tenaga kerja lokal. Sementara itu Asisten II Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Fatah Yasin yang mewakili Gubernur Jawa Timur menjelaskan bahwa Jawa Timur pertumbuhan ekonomi 3-4tahun mendatang akan melambung tinggi utamanya disektor usaha industri yang telah mencapai 30 Trilyun. "Jatim juga penggerak roda ekonomi di Indonesia untuk Jatim didominasi sektor agro industri," katanya. Dijelaskan di Jawa Timur terdapat sumber minyak dan gas di 30 blok dan 17 diantaranya sudah dieskploitasi. "Sektor pendukung ekonomi di Jawa Timur adalah 30 persen industri pengolahan, kemudian peringkat kedua adalah sektor perdagangan dan ketiga adalah sektor pertanian," imbuhnya. Ketiga sektor ini membutuhkan sektor minyak dan gas bumi untuk menjadi penopang yang kemudian didukung pula dengan peningkatan kualitas sarana infrastruktur. Segitiga emas Jawa Timur, menurut Fatah Yasin, yakni Kabupaten Lamongan Bojonegoro dan Tuban. Yang diharapkan akan menjadi denyut nadi perekonomian di Provinsi ini yang tentunya akan bergerak jika didukung dengan infrastruktur lain semisal jalan tol. Ditambahkan untuk angka pengangguran di Jawa Timur mencapai 800.000 dengan adanya proyek JTB nanti 6000 tenaga kerja akan terlibat dan mengurangi angka pengangguran. "Jumlah penduduk miskin kita masih diangkat 11 persen atau 4,7 juta jiwa dari jumlah penduduk Jawa Timur yang mencapai 38 juta jiwa," jelasnya. Senada dengan Bupati Bojonegoro, Asisten II Pemprov Jatim berharap agar proyek JTB akan banyak menyerap tenaga kerja utamanya adalah didaerah sekitar dilaksanakan kegiatan ini. (Git/Kominfo)