bojonegorokab.go.id - Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menekan angka jumlah penduduk, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) mencanangkan Kampung KB di Desa Sumodikaran Kecamatan Dander, Kamis (28/9). Kegiatan yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Soehadi Moeljono, ini diawali dengan Peninjauan Lokasi Rumah Data, Taman Posyandu, Posyandu Lansia dan Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-Remaja) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR), serta Rumah Inovasi Cerdas (Rumah Pintar, Perpustakaan Desa, Taman Bacaan Masyarakat) yang ada di Desa Sumodikaran Kecamatan Dander. Dalam kegiatan yang juga diikuti oleh Kepala Desa, Kader Kesehatan Desa, Bidan Desa dan Tim Penggerak PKK se Kecamatan Dander ini, turut hadir pula Ketua DPRD Kab. Bojonegoro, Camat se Kabupaten Bojonegoro, serta kepala OPD terkait dilingkup Pemkab Bojonegoro. Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilangsungkan pameran produk unggulan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dari Kecamatan Dander, serta Pelayanan KB. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB), Anik Yuliarsih, dalam sambutannya menyampaikan tujuan dicanangkannya kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup msayarakat ditingkat Kampung atau Desa, mendukung program kependudukan pembangunan keluarga berencana, serta meningkatkan peran pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam rangka peran aktif dalam pembangunan. Selain itu, dalam keberhasilanĀ Kampung KB terdapat 5 faktor yang harus dipenuhi, yakni 1. Komitmen yang kuat dari pemangku kebijakan, 2. Intensitas opini publik tentang program kependudukan dan keluarga berencana, 3. Optimalisasi dan dukungan mitra kerja, 4. Semangat dan dedikasi pengelola program, 5. Partisipasi aktif dari masyarakat. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, yang diwakili Sofia Hanik, menyampaikan bahwa Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali bisa mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk. Di Kabupaten Bojonegoro jumlah anak yang dilahirkan sudah sangat rendah yakni berada diangka 1, 98. Hal tersebut tercapai karena partisipasi masyarakat Kabupaten Bojonegoro yang sangat baik. "Partisipasi masyarakat dalam Kampung KB sangatlah penting. Oleh karena itu, Mari Pencanangan Kampung KB ini dijadikan momentum untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam membangun daerahnya, serta terwujud keluarga kecil dan bahagia di Indonesia,"ungkap Sofia Hanik. Sementara itu Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin menegaskan dengan adanya Kampung KB, semua SKPD harusĀ bersinergi dalam upaya menjadikan kampung KB sebagai motor yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Soehadi Moeldjono, menambahkan dalam Pencanangan Kampung KB di Kabupaten Bojonegoro yang dipusatkan di Desa Sumodikaran Kecamatan Dander terdapat kriteria yang harus dipenuhi yakni, pertama angka prasejahtera Desa Sumodikaran dan Desa-Desa lain di Kecamatan Dander, angkanya berada diatas rata-rata Desa lainnya. Kedua, angka kematian bayi di Desa Sumodikaran berada dibawah rata-rata dari Desa sekitarnya. "Oleh karena itu dengan dicanangkannya kampung KB, kader-kader harus mendorong agar masyarakat bisa lebih sejahtera dan lebih baik," tandasnya. Diakhir kegiatan, dilakukan penyerahan hadiah oleh Sekretaris Daerah Kab. Bojonegoro kepada Juara I Lomba Pidato Kependudukan Tingkat Provinsi Jatim Sonia Arinta Wahyunus siswi dari MAN I Model Bojonegoro, Juara I Lomba Motivator KB Pria Tk. Provinsi Jatim Bapak Supandi dari Kecamatan Kedungadem, dan Juara III Lomba Karya Tulis Kependudukan Tk. Provinsi Jatim Putri Agustina siswi dari MAN I Model Bojonegoro. (***)