Puluhan Regu Ikuti Pawai Budaya Tingkat SMA dan Umum

-
08 Oct 2017
496 dilihat

bojonegorokab.go.id - Sebanyak 42 regu mengikuti pawai budaya tingkat SMA dan umum dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 340, Minggu (8/10/2017). Puluhan regu tersebut terdiri 26 peserta SMA dan 16 peserta umum.

Selain peserta dari Bojonegoro, pawai budaya besok juga akan diikuti peserta tamu dari 7 kabupaten diantaranya Ngawi, Jombang, Nganjuk dan Pasuruan.

Pawai budaya tahunan kali ini mengusung tema "Menjunjung Tinggi Nilai Nilai Budaya, Sejarah, Adat dan Tradisi Kearifan Lokal Dalam Upaya Membentuk Karakter Bangsa Untuk Mewujudkan Bojonegoro Bersatu Melangkah Maju".

Para peserta menampilkan beragam kreativitas mulai dari zaman kerajaan, penjajahan, hingga cerita rakyat yang berkembang di masing-masing wilayah. Hingga melestarikan budaya panen raya sebagai khasanah tradisi asli Wong Jonegoro untuk mewujudkan lumbungan Pangan Negeri yang diusung oleh SMA Muhammadiyah Bojonegoro.

Dari pantauan sejak pukul 09.00 WIB, masyarakat dari dalam dan luar Kota Bojonegoro berbondong-bondong memadati sepanjang jalan yang menjadi rute pawai. Dengan start mulai dari depan Pendopo Malowopati Jalan P.Mastumampel menuju ke utara ke kiri Jalan Imam Bonjol dan terus melewati Jalan Mastrip.

Setelah itu peserta akan belok kiri menuju Jalan MH Thamrin ke ara Jalan Panglima Sudirman dan lurus terus hingga Jalan Teuku Umar. Kemudian peserta melewati Jalan Wr Supratman dan Jalan Rajawali. Selanjutnya finish di jalan AKBP M.Soeroko.

“Tahun ini pawainya lebih bagus. Banyak mengangkat cerita lokal Bojonegoro,” ujar Pujiati, warga Balen yang mengaku rutin tiap tahun melihat pawai budaya. Pujiati rombongan mengajak serta keluarganya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pawai budaya tahun ini setiap regu dilarang membawa dan membunyikan pengeras suara.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Suyanto,  mengatakan salah satu tujuan pawai budaya untuk menggali potensi sebagai daerah kunjungan wisata, sekaligus meningkatkan kreatifitas dan produktifitas seniman.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap jenis ragam bentuk dan keunikan serta keindahan kekayaan seni," jelas Suyanto.

Secara teknis pelaksanaan, setiap kontingen di wajibkan mengikuti arak arakan muali start hingga finish. Masing masing kelompok akan menyajikan berbagai macam atraksi, dengan batas waktu 2 menit di depan panggung kehormatan.(dwi/kominfo)