bojonegorokab.go.id - Tingkat konsumsi ikan di Bojonegoro meningkat. Jika beberapa tahun lalu tingkat konsumsi sebesar 8 kilogram per kapita per tahun, sekarang meningkat menjadi 19, 47 per kilogram perkapita per tahun. Demikian disampaikan Ketua Forikan Bojonegoro, Mahfudhoh Suyoto, saat membuka Festival Ikan di Lapangan Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Senin (30/10/2017). Menurut Mahfudhoh, banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan ditengah masyarakat yakni dengan Kebun Sehat Bergizi Posyandu (KSBP) di beberapa wilayah di Bojonegoro. "Saya harapkan kedepan akan tumbuh festival festival lainnya tak hanya festival lele namun ikan ikan lainnya," Harap Bu Yoto- sapaan akrab Istri Bupati Suyoto itu. Baginya yang membahagiakan sekarang ini adalah dimana di Bojonegoro sudah ada sentra sentra pembenihan lele. "Ini upaya meningkatkan pendapatan penduduk dengan memanfaatkan pekarangan yang kosong dan tidak dimanfaatkan menjadi hal yang positif dan berdayaguna," tegasnya. Festival lele ini dalam rangka Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) di Kabupaten Bojonegoro. Melalui kegiatan ini tingkat konsumsi ikan di Bojobegoro terus meningkat tiap tahunnya. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Bojonegoro. Ardiyono Purwiyanto menjelaskan tingkat konsumsi ikan di Bojonegoro 19,47 Kilogram/kapita/ pertahun dinilai sudah tinggi jika dibandingkan dengan wilayah yang dekat dengan laut. Sedangkan tingkat konsumsi ikan di Provinsi Jatim adalah 30 kg/kapita/tahun dan nasional 41,11 kg / kapita / tahun. Dia menyarankan agar lahan lahan kosongdimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat salah satunya untuk budidaya ikan. Dengan semakin banyaknya masyarkat budidaya ikan, lanjut Ardiyono, akan meningkatkan konsum ikan. "Juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," tegasnya. Untuk pemasaran sekarang ini dinilai lebih aman dan lebih menjanjikan di wilayah Bojonegoro. Sedangkan sentra pembenihan ikan lele di Bojonegoro terdapat di wilayah timur dan barat Bojonegoro antara lain kecamatan padangan, kepohbaru, balen dan baureno. "Peternak lele sudah memenuhi kebutuhan ikan lele di pasar Bojonegoro," ungkapnya. Kepala Desa Ngumpakdalem, Achmad Burhani menjelaskan bahwa di desanya terdapat tiga kelompok budidaya ikan lele di dusun Bogo yakni kelompok usaha Ciptakarya, Bogosentosa, dan Bina usaha yang setiap bulan mampu menghasilkan 17 ton ikan lele dengan nilai perputaran uang mencapai 34 juta rupiah setiap bulannya. "Kami harapkan sentra ikan lele ini akan menjadi salah satu penopang kesejahteraan masyarakat utamanya Desa Ngumpakdalem," sambunf Burhani. Dalam festival lele ini ditandai dengan prosesi kirab gunungan lele. Gunungan yang berisikan ratusan ikan lele goreng, nila dan gurami ini diarak dari mushola Desa Ngumpakdalem menuju balai desa kemudian dinikmati bersama oleh seluruh warga yang hadi. Dalam sekejap saja gunungan lele yang sebelumnya di doakan oleh sesepuh desa sudah ludes tak tersisa. (git/kominfo)