bojonegorokab.go.id - Komitmen Bupati Suyoto dan Wakil Bupati, Setyo Hartono untuk memberikan infrastruktur dasar yang akan memberikan dampak langsung baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun kemudahan akses jalan tak diragukan. Jika beberapa waktu lalu jembatan yang menghubungkan Kecamatan Padangan - Kasiman rampung dikerjakan, kini giliran jembatan yang melintasi Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Bojonegoro – Trucuk ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Untuk mengetahui penyelesaian pekerjaan tersebut, Bupati Suyoto dan Wakil Bupati Bojonegoro , Setyo Hartono melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) pembangunan Jembatan Trucuk, Senin (4/12). Bupati dan Wabup ingin memestikan langsung bahwa pembangunan jembatan Trucuk Bojonegoro yang nantinya akan bernama Jembatan Sosrodilogo ini selesai tepat waktu.
Bupati bersama wabup menanyakan kondisi saat ini dan kendala apa yang dihadapi . Selain itu Bupati juga mengharapkan jembatan ini tak sekedar menjadi alat transportasi namun menjadi salah satu kawasan wisata baru.
Bupati mengharapkan di sisi kanan dan kiri jembatan ini akan menjadi daya tarik wisata.oleh karenanya Bupati mengharapkan agar Dinas PU memikirkan bagaimana menata kawasan ini menjadi kawasan wisata. Selain menanyakan progres report pembangunan Bupati juga bertanya tentang bentuk konstruksi jembatan ini saat selesai nanti.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Andi Tjandra menjelaskan, akhir Desember nanti jembatan yang menghubungkan Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Bojonegoro rampung pembangunannya dan bisa digunakan untuk kendaraan berskala ringan atau kendaraan roda dua.
“Tapi untuk sementara kendaraan berat kita larang lewat dulu,” kata Andi.
Untuk kendaraan berskala kecil atau kendaraan roda dua tidak masalah. Karena untuk jembatan bentang panjang harus ada sertifikat daru Komisi Keselamatan Jalan dan Terowongan.
Dijelaskan pihaknya akan mengajukan sertifikat ke KKJT setelah semuanya siap. Meskipun jembatan sudah jadi pihaknya tidak akan mengijinkan untuk dilalui kendaraan berat sebelum keluat rekomendasi atau sertifikat dari KKJT.
Andi Tjandra mengungkapkan, jembatan ini dibangun dalam dua tahap yakni pengerjaan tahap bawah dilaksanakan ditahun 2016, sedangkan untuk tahap atas dikerjakab tahun 2017 dan 2018 nanti penyempurnaan dengan landscape. Total anggaran pembangunan jembatan ini mencapai Rp100 milyar.
“Secara teknis saat ini sedang mengerjakan ponton ditengah jembatan,” tegasnya.
Disampaikan bahwa kendala saat ini adalah pembangunan ponton di tengah untuk tempat crane sebagai alat angkut untuk menyelesaikan konstruksi di tengah jembatan. Pengerjaan proyek ini syarat teknologi jadi minim tenaga manusia.
“Kelihatannya sepi namun proyek tetap berlangsung karena semua yang mengerjakan adalah mesin,” ujarnya.
Demikian pula untuk bentuk jembatan nanti melengkung sedangkan tiang pancang tinggi di kedua sisi adalah alat bantu saja,jadi nanti ketika selesai pengerjaan maka tiang tinggi ini akan dilepas. Karena banyak anggapan bahwa tiang tinggi menjulang adalah bentuk jembatan.padahal itu hanya alat untuk membantu pengerjaan proyek saja.
“Jembatan ini akan menjadi salah satu daya ungkit pertumbuhan ekonomi diwilayah utara Bojonegoro makna lain jembatan ini adalah penghubung ekonomi. Karena daerah sekitarnya akan berkembang menjadi kawasan bangkitan ekonomi serta menjadi ruang publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” pungkas Andi.(dwi/kominfo)