Kang Yoto Jandom Di Pejambon

-
16 Feb 2018
372 dilihat

bojonegorokab.go.id - Jandom adalah istilah yang digunakan masyarakat Bojonegoro untuk menyebut aktivitas kumpul bareng. Dalam hal ini Jandom diartikan sebagai kumpul bersama untuk membahas suatu permasalahan untuk mencari jalan keluar. Acara Jandom ini digelar masyarakat desa Pejambon untuk membicarakan masalah yang ada di Pejambon dan Bojonegoro serta mencari bagaimana solusinya. Acara yang diadakan di Pendopo Desa Pejambon Kamis (15/2) ini dihadiri Bupati Bojonegoro, warga masyarakat Pejambon, Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro dan jajaran Muspika Kecamatan Sumberejo. Kepala Desa Pejambon Abdul Rohman menyampaikan bahwa ini adalah jembatan antara pemerintah kabupaten dengan masyarakat desa. Sehingga bisa membentuk kolaborasi yang baik antara pemerintah kabupaten dengan masyarakat desa khususnya desa pejambon. "Hal ini dilaksanakan untuk dapat menjaring aspirasi masyarakat desa Pejambon pada khususnya dan masyarakat Bojonegoro pada umumnya,"katanya. Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur P menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk melakukan mengawasi dan mengevaluasi bagaimana tata cara pemerintahan yang sudah berjalan. Ini semua terjadi akibat dari adanya komunikasi yang baik antar pemerintah kabupaten dengan masyarakat. "Sehingga nanti dengan adanya komunikasi yang baik akan timbul kepercayaan antar pemerintah dengan masyarakatnya. Sehingga nanti akan terjadi kolaborasi yang baik, dan apa yang menjadi keinginan bersama bisa terwujud," ungkapnya. Sedangkan Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Suyuti menandaskan bahwa ini merupakan wujud dari Open Government yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Dimana masyarakat bebas untuk menyampaikan pendapat kepada para wakilnya. "Hal ini bisa menjadi hal positif bagi Bojonegoro. Tentu saja tidak hanya di Pejambon saja namun juga bisa menular ke daerah-daerah lain," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama Bupati Bojonegoro Kang Yoto, mengungkapkan bahwa ini merupakan transisi demokrasi, dimana masyarakat bisa ikut andil dalam pembangunan. Dengan mengadakan Jandom bareng ini semangat demokrasi semakin terasa. Hal ini membuat sekat antara pemerintah dengan warganya semakin pudar. Sehingga masyarakat bisa langsung memberikan kritikan atau masukan kepada pimpinannya. Hal ini juga sejalan dengan semangat Bojonegoro untuk menjalankan Open Government Partnership. "Dimana kita menjalankan pemerintahan terbuka dan saling kerjasama. Bila kita bisa saling mengkombinasikan keduanya maka akan memberi dampak yang besar bagi Bojonegoro," tegas Kang Yoto. (dwi/Kominfo)