Banjir Bojonegoro Turun Siaga II

-
24 Feb 2018
30 seen

bojonegorokab.go.id - Setelah sempat dinyatakan siaga merah pada Jumat malam kemarin, sejak pukul 01.00 WIB Tinggi Muka Air Sungai Bengawan Solo mulai turun. Hal tersebut terpantau di papan duga Taman Sungai Bengawan Solo yang semula di angka 15.04 peilschal kemudian pukul 02.00 WIB diangka 15.03 dan pukul 04.00 pagi tadi terpantau 14.95 peilschal. "Sehingga dengan turunnya air bengawan solo itu kemudian status siaga merah diturunka menjadi siaga 2 (kuning)," ungkap Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Heru Sugiharto, Sabtu (24/2) pagi tadi. Dijelaskan saat ini Bojonegoro sudah di siaga kuning pukul 06.00 WIB ketinggian air di papan duga karangnongko desa Luwihhaji Kecamatan Ngraho 26.86 peilschal sedangkan di TBS di angka 14.94. sedangkan pada pukul 07.00 WIB ketinggian air sudah turun 4 cm diangka 14.90 peilschal. "Meski di Bojonegoro sudah turun namun daerah hilir seperti kecamatan Kanor dan Baureno akan tetap terdampak. Siang nanti wilayah Kecamatan Kanor sedangkan sore nanti wilayah Baureno yang harus meningkatkan kewaspadaan," kata Heru. Sebab lanjut dia berdasarkan laporan yang masuk di BPBD pukul 24.00 WIB 71 desa di 11 Kecamatan mulai merasakan dampak luapan sungai Bengawan Solo. Jumlah penduduk yang mengungsi 311 jiwa dan rumah tergenang mencapai 2.222Kepala Keluarga . Banjir juga merendam areal pertanian utamanya tanaman padi seluas 1.015 hektar, 1.015 hektar tanaman polowijo dan 623 hektar pekarangan milik warga. Serta 1.114 jiwa masih melakukan aktifitas produktif seperti biasa Fasiitas umum yang tergenang antara lain 1 TK, 14 gedung Sekolah Dasar dan 6 masjid, 4 mushola adapun jalan desa yang tergenang banjir mencapai 19.436 meter yang merupakan jalan desa dengan ketinggian yang bervariasi. Jalan lingkungan sepanjang 4.000 meter. Taksir kerugian sementara akibat luapan sungai bengawan solo ini mencapai Rp. 2,7 milyar. "Itu adalah data saat pukul 24.00 dan ketinggian kala itu masih 15.06 peilschal. Kini sudah turun berarti akan ada perubahan data terdampak," ungkapnya. Dengan kondisi tersebut Bupati melalui Kabag Humas Protokol Kabupaten Bojonegoro memerintah seluruh jajaran camat yang terletak di bantaran sungai bengawan solo untuk siaga 24 jam. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk sabtu dan minggu tetap masuk siaga banjir. Pemerintah desa untuk mulai membuka dapur umum diwilayah masing-masing, jangan ada yang meminta minta di jalan jika desa tak sanggup maka akan di handle oleh Kabupaten. Bupati menegaskan agar para camat tetap memberikan laporan kondisi terbaru daerah terdampak secara terus menerus. Perkembangan apapun agar segera dilaporkan. "Kepada para orang tua untuk menjaga dan mengawasi putra putrinya karena korban banjir karena hal sepele seperti bermain di daerah genangan banjir," tandasnya. Melihat trend turun ini Bupati memghimbau agar warga bersama dengan berbagai pihak untuk mulai membersihkan rumah dan lingkungan mereka dengan kerja bhakti. ASN harus menjadi teladan dengan terjun langsung dan motor ditengah masyarakat. Negara harus hadir bersama seluruh warga dalam kondisi apapun. "Tetap waspada dan jangan menjadikan banjir sebagai sebuah bencana, kita tetap bahagia dan produktif," tegasnya. (Git/Kominfo)