Pendamping PKH Akan Tangani Bantuan Pangan Non Tunai

-
28 Feb 2018
14 dilihat

bojonegorokab.go.id - Dinas Sosial Bojonegoro menggelar rapat koordinasi program keluarga harapan (PKH) bersama Koordinator, Operator, serta Pendamping PKH di ruang Angling Dharma, Rabu (28/2/2018). Acara yang dihadiri Bupati Bojonegoro, Suyoto, ini bertujuan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para pendamping. Kepala Dinas Sosial Bojonegoro, Helmy Elisabeth menyampaikan, jumlah operator PKH di Bojonegoro sebanyak 13 orang yang berkantor di Jl. Asoka. Sementara jumlah SDM Pendamping PKH mulai dari 2007-2017 ada 173 Pendamping dan 5 Pendamping mengundurkan diri. "Sementara pada tahun 2017 ada penambahan 56 pendamping, serta ada penambahan 1 koordinator kabupaten," ujarnya. Helmy menjelaskan rakor ini dilaksanakan tiap bulan dengab tujuan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi, serta bagaimana penyelesaiannya. Karena kedepan para pendamping ini akan terlibat dalam program Kementerian Sosial berupa bantuan pangan non tunai yang merupakan perubahan dari Rastra. "Kebahagiaan pendamping PKH adalah melihat para KPMnya sudah graduasi atau keluar dari program PKH," terangnya. Bupati Suyoto berpesan dalam menjadi pendamping PKH harus tegar karena menghadapi orang tidak mampu atau miskin. Menurut dia, dalam kemiskinan ada beberapa tipe diantaranya kemiskinan budaya dimana orang tersebut memiliki mental miskin atau suka meminta-minta. "Miskin Mental itu berat karena sistemnya yang merusak. Ada yang dikasih tanggung jawab tidak mau. Tidak mau berproses, tidak mau bersusah-susah untuk meraih kesuksesan, maunya secara instan, dan kecenderungan orang miskin ketika mereka melihat orang yang sukses itu cenderung dengki bukan malah mendukung," tutur bupati dua periode ini. Dengan adanya pendamping PKH diharapkan dapat membimbing masyarakat Bojonegoro untuk bisa menjadi lebih mandiri dan bisa lepas dari kemiskinan. Teman-teman PKH ini merupakan golongan orang baik, yang mana tidak mementingkan diri sendiri, namun memikirkan bagaimana membimbing rakyat Bojonegoro agar bisa berdiri tegak dengan kaki mereka, membimbing mereka agar bisa menjadi lebih visioner kedepannya, membimbing mereka agar mau maju kedepan, membimbing mereka bahwa semua kesuksesan tidak lahir begitu saja namun dapat dicapai dengan pengorbanan, usaha yang keras serta semangat pantang menyerah," pungkas bupato yang akrab disapa Kang Yoto ini. (dwi/kominfo)