Kolaborasi Pendidikan Di Lithuania dengan Bojonegoro

-
06 Mar 2018
24 dilihat

bojonegorokab.go.id - Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Bojonegoro, Pemkab setempat berkolaborasi dengan negara Lithuania di bidang pendidikan dan Industri. Kolaborasi itu kemudian didiskusikan bersama di Produktif Room gedung Pemkab setempat, Selasa (06/03/2018). Diskusi ini dipimpin langsung oleh Bupati Bojonegoro Suyoto dengan perwakilan dari Negara Lithuania, termasuk Kepala Dinas Pendidikan, Hanafi beserta Kepala Sekolah di Bojonegoro dan juga dari BAPPEDA. Di harapkan dengan adanya pertemuan ini dapat membawa hal positif bagi kedua belah pihak. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Hanafi, Kurikulum 2013 pada dasarnya merupakan penyempurnaan kurikulum 2006 , proses pembelajarannya menggunakan pendidikan Scientific dengan model pembelajaran discovery / inquary learning , problem based learning, project based learning ,dan model model pembelajaran aktif yang lainnya. "Karakteristik lain dari kurikulum 2013 atau K13 menekankan keseimbangan antara soft skills dan Hard Skills (Keseimbangan antara tiga aspek pengetahuan , sikap dan keterampilan)," ungkapnya. Disampaikan pula bahwa pendidikan di Bojonegoro sendiri berdasarkan Kurikulum 2013. "Dimana kurikulum tersebut merupakan hasil rumusan dari pemerintah pusat sehingga tenaga pendidik di daerah mengikuti apa yang sudah diputuskan oleh pemerintah pusat," katanya. Masih kata Hanafi, di Bojonegoro dalam memberikan pelajaran para guru bisa memberikan inovasi sendiri dalam penyampaikan materi pendidikan yang telah disusun oleh pemerintah pusat. Seperti halnya , Tidak hanya di ruangan saja guru dapat memberikan materi tetapi bisa di ruangan terbuka . "Karena , Kurikulum 2013 menerapkan kepada siswa siswi agar mampu percaya diri ketika tampil di depan dan dapat menyalurkan bakat dan minat," ujarnya. Sementara itu Ruta Kaupinyte – Gotesman perwakilan dari Lithuania yang merupakan Lecture, Social Since College (SMK)menerangkan bahwa di Lithuania Kurikulum pendidikannya juga dibuat oleh pemerintah pusat. Namun guru disana diharuskan membuat materi sendiri untuk disampaikan kepada murid muridnya. Ruta sendiri juga menjelaskan bahwa jam mengajar di Lithuania pdengan Indonesia berbeda. Di Indonesia jam mengajarnya berdasakan dari aturan yang dibuat oleh pemerintah. Sedangkan di Lithuania , Jika guru mengajar dengan jumlah jam mengajar yang banyak maka pengajar tersebut bisa mendapatkan Sallery yang banyak juga. "Jadi , di Lithuania jika guru ingin mendapatkan pendapatan yang tinggi dia harus memiliki jam mengajar yang banyak juga," tuturnya. Pendidikan di Lithuania sendiri lanjut dia, lebih mengedepankan pendidikan untuk mengajarkan murid muridnya untuk menghadapi kehidupan nyata. Sehingga murid-murid yang sekolah disana di tuntut untuk bisa menguasai pendidikan yang diajarkan. "Di Lithuania tidak ada Ujian seperti di Indonesia. Karena , di Lithuania mereka lebih mengedepankan untuk kehidupan nyata," ungkapnya. Dalam kesempatan itu Kang Yoto Bupati Bojonegoro lebih menyampaikan bahwa point sembilan kunci keterampilan hidup sudah diterapkan di Lithuania. "Kita sendiri baru membuat peraturan tentang sembilan kunci keterampilan hidup. Ini menunjukkan bahwa Lithuania sudah bisa untuk mengajarkan murid muridnya untuk memiliki keterampilan hidup. Meskipun kita baru memulainya , kita harus optimis bahwa kelak Bojonegoro bisa menyaingi Lithuania dalam memberikan keterampilan hidup bagi murid-murid di Bojonegoro lewat pendidikan formal," katannya. Kemudian tegas Kang Yoto ketika dalam pelaksanaan masih banyak kendala, harus optimis bisa melaksanakan sepenuhnya seperti di Lithuania . "Karena, Kita menyiapkan generasi penerus yang kelak bisa membawa Bojonegoro bahkan Indonesia kearah yang lebih baik lagi dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberikan keterampilan untuk menghadapi dunia nyata," imbuhnya. Kang Yoto juga mengenalkan dan menjelaskan produk olahan dari Masyarakat Bojonegoro yang terbuat dari daun Kelor. Organisasi kesehatan dunia WHO telah meneliti manfaat dari kandungan daun kelor yang mengandung : Potasium tiga kali lipat dari pada pisang , Kalsium empat kali lipat daripada susu , Vitamin C tujuh kali lipat daripada jeruk, Vitamin A empat kali lipat lebih banyak dari pada wortel, Dua kali lipat protein dari pada susu. Organisasi WHO yang menobatkan pohon kelor sebagai miracle tree, setelah menemukan manfaat penting daun kelor. Penanaman daun kelor di Bojonegoro berada di daerah Kapas , Dander dan Sukosewu. Saat ini Masyarakat Bojonegoro baru sampai dalam tahap pemasaran. Daun Kelor di Bojonegoro diolah menjadi produk Teh Hijau dan Kosmetik (Masker) . Dalam pembuatan masker mempunyai manfaat dapat menghaluskan kulit pada wajah sehingga wajah terlihat bersih dan halus . Daun kelor ini juga mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit , salah satunya penyakit Diabetes. (dwi/Kominfo)