Waspadai Puting Beliung, dan Ketahui Ciri-cirinya

-
12 Apr 2018
375 seen

bojonegorokab.go.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bencana angin puting beliung. Bencana ini kerap terjadi menjelang msuim kemarau seperti ini. "Ini terjadi biasanya antara jam 3 sampai 6 sore," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Eko Susanto ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/4/2018). Menurut dia, ada beberapa ciri-ciri akan terjadinya puting beliung yang harus diketahui masyarakat. Diantaranya awan pekat hitam yang disertai kilat, tanpa hujan. Pihaknya menyarankan jika mengetahui kondisi tersebut masyarakat dapat segera mengambil tindakan. Yakni keluar dari rumah mencari tanah lapang, atau bersembunyi di kolong tempat tidur atau di bawah meja untuk menghindari meterial bangunan rumah yang jatuh. "Jangan di bawah pohon. Itu berbahaya," pesannya. Untuk meminmalisir dampak bencana puting beliung ini, BPBD dan Dinas Pertanian Bojonegoro telah melakukan penanaman pohon bambu di sejumlah wilayah. Tujuannya agar hempasan angin tidak langsung menerjang rumah warga. "Pohon bambu ini kan lentur, tiap kali diterpa angin akan melengkung dan kembali lagi. Ini merupakan kearifan lokal masyarakat dulu. Tapi sekarang sudah jarang yang menanam bambu," terang Pak Eko-sapaan akrabnya. Berdasarkan data di BPBD Bojonegoro, pada tahun 2017 lalu, bencana angin puting beliung sebanyak 33 kejadian yang tersebar di 23 desa di 17 kecamatan, dengan taksir kerugian sebanyak 827.350.000. Sedangkan untuk tahun 2018 ini, hingga Maret telah terjadi bencana angin puting beliung di 12 desa di tujuh kecamatan dengan taksir kerugian sebesar 98.500.000. Rincianya, rumah roboh sebanyak 4 unit, rusak ringan tujuh, dan empat pohon tumbang. "Puting beliung ini merata terjadi di wilayah Bojonegoro, bukan hanya daerah pinggiran hutan," pungkas Pak Eko. (dwi/kominfo)