bojonegorokab.go.id - Pj Bupati Bojonegoro Surpianto, menghadiri sekaligus membuka Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kabupaten tahun 2018 di aula MAN 1 model Terpadu Bojonegoro, Senin (07/05/2018). Acara tersebut mengambil tema “Melalui Musabaqoh Tilawatil Quran Tingkat Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018 Kita Ciptakan Masyarakat Agamis, Harmonis yang Produktif dan Berprestasi”. Selain Pj Bupati hadir pula pada acara tersebut, Ketua LPTQ, Peserta MTQ, camat se-kabupaten Bojonegoro, dan Kemenag Bojonegoro. Kabag Kesra Pemkab Bojonegoro, Sahari, dalam laporannya menyampaikan maksud diselenggarakan Musabaqoh Tilawatil Quran ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja LPTQ kabupaten dan LPTQ kecamatan se-Bojonegoro tahun 2017, serta menetapkan rencana strategis dan program kerja LPTQ tahun 2018 dalam upaya peningkatan prestai. "Selain itu tujuan diadakannya MTQ adalah untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang diarahkan untuk pembentukan watak kepribadian dengan menjunjung tinggi disiplin dan sportifitas dalam mencapai prestasi para kafilah," katanys. Kedua, lanjut Sahari, memupuk dan meningkatkan rasa persatuan, kebersamaan, persahabatan dan persaudaraan antar peserta MTQ. "Dan, ketiga menjaring bibit-bibit kafilah berbakat untuk dikembangkan lebih lanjut serta menunjang usaha pemerintah dalam meningkatkan prestasi kafilah Bojonegoro ditingkat nasional," ujar mantan Pj Camat Gayam ini. Peserta Musabaqoh Tilawatil Quran Kabupaten Bojonegoro tahun 2018 terdiri dari: golongan anak-anak dibawah 12 tahun, golongan remaja usia dibawah 22 tahun, golongan dewasa usian dibawah 38 tahun, golongan cacat netra usia dibawah 47 tahun. Dan jumlah total peserta ada 230 peserta. Sementara cabang yang dilombakan ada Musabaqoh Tartil Quran, Musbaquh Tilawatil Quran, Musabaqoh Hifdil Quran, Musabaqoh Tafsir Al Quran, Musabaqoh Fahm Al Quran, Musabaqoh Khattil Al-Quran. Waktu pelaksanaan lomba MTQ adalah tanggal 7-9 Mei 2018 dan bertempat di MAN 1 (MAN Model) Bojonegoro. Sementara itu PJ Bupati Bojoengoro Dr. Suprianto, menyampaikan bahwa MTQ merupakan kegiatan yang sudah menjadi tradisi dan melekat dalam kultur masyarakat dan bangsa Indonesia. Menurutnya kehadiran MTQ senantiasa memiliki daya tarik dan ruang tersendiri dalam kehidupan masyarakat, mengingat kegiatan tersebut merupakan event keagamaan ini menjadi meida dakwah dan syiar keagamaan yang sangat efektif. "Bagi pemerintah sendiri MTQ merupakan kegiatan perekat kebersamaan masyarakat dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1439 H," tandasnya. Ditegaskan pula, lantunan kalam ilahi yang menggema selama pelaksanaan MTQ diyakini mampu meghadirkan suasana yang memberi kesejukan batin bagi masyarakat. "Pelaksanaan MTQ ini senantiasa untuk menumbuhkan kecintaan dan menggairahkan masyarakat Bojonegoro untuk senatiasa mempelajari dan memahami Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup paripurna umat manusia," jelasnya. Masih menurut PJ Bupati Bojonegoro, kegiatan Musabaqoh ini dapat menjadi tolak ukur dinamika aktivitas pembinaan seni baca Al-Quran yang berlangsung di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro. "Al-quran sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis untuk digali dan tidak akan pernah habis usang untuk dikaji, dan Al-quran mengisyaratkan walaupun seluruh air laut menjadi tinta ditambah dengan laut yang serupa dan seluruh pohon menjadi pena, pastilah tidak akan cukup menuliskan kalimat-kalimat hikmah keagungan Tuhan," tuturnya. Suprianto menambahkan, Keluhuran nilai-nilai ajaran Al-quran sebagai pedoman dan pandangan hidup masyarakat perlu ditumbuhkembangkan melalui proses pendidikan baik formal maupun informal, termasuk diantaranya melalui MTQ. Sebagaimana diketahui, dalam setiap pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur, kabupaten Bojonegoro telah dikenal menjadi salah satu kafilah yang cukup diperhitungkan dan berpotensi memiliki dominasi perolehan prestasi yang membanggakan. Karena pernah memiliki Qori’ dan Qori’ah terbaik tingkat Asian yaitu Sdr. Drs, Nurul Huda Mhi, dan ananda rofi’atul Muna tingkat remaja dan anak-anak, serta ananda Illiya Fairuz yang baru bulan Maret 2018 kemarin juga menjuarai MTQ Mahasiswa Tingkat ASEAN di Malaysia. "Hal ini tentu bisa mendorong buat adik-adik kita untuk bisa mengikuti prestasi-prestasi para pendahulunya," pungkasnya. (Dwi/Kominfo)