bojonegorokab.go.id - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Bojonegoro jelaskan penyebab keterlambatan penyelesaian Jembatan Bojonegoro - Trucuk yang melintang di atas Sungai Bengawan Solo. Pembangunan jembatan ini dimuali tahun 2016 lalu, dan ditargetkan pengerjaan selesai pada Desember 2017, namun belum kelar sampai sekarang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Andi Tjandra menyatakan, tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan Jembatan Trucuk. Sampai saat ini progres pelaksanaan pembangunan jembatan telah mencapai 96,4 persen. Sedangkan volume pekerjaan mencapai 104%. "Progres dan volume ini beda. Progres mencakup seluruh pelaksanaan pekerjaan, sementara volume pekerjaan meliputi item pekerjaan seperti baja, beton, kabel dan lain sebegainya," kata dia saat jumpa pers di rumah dinas Bupati Bojonegoro, Jumat (22/6/2018). Dijelaskan, belum tercapainya 100 persen progres ini dikarenakan beberapa hal. Yakni pengujiuan baja baru selesai, uji seling yang diajukan pada awal Mei 2018 hasilnya baru keluar pada 11 Juni kemarin, dan rekomendasi dari komisi keselamatan baru turun pada 6 Juni. "Meski sudah turun pada waktu itu, kita belum bisa melanjutkan pekerjaan karena mepet dengan libur lebaran. Karena untuk pekerjaan pengecoran tidak boleh terputus, harus tuntas sekaligus," terang Andi, sapaan akrabnya. Sementara untuk volome pekerjaan yang mencapai 104 persen ini, lanjut dia, disebabkan dari kebutuhan baja (seling) tidak sesuai realisasi. Sesuai kebutuhan sebanyak 98 ton, tapi realisasinya selisih 14 ton. "Sehingga kita harus mengembalikan lagi. Sedangkan seling ini didatangkan dari China," bebernya. Pekerjaan akan dilanjutkan pada Senin (25/6) pekan depan ini. Selama 10 hari hingga dua minggu kedepan akan mulai dilakukan persiapan pengecoran. Kemudian pada Jumat (29/6) mulai start pemasangan spandek. "Setelah itu progres sudah 100 persen, dan tinggal pembersihan," tegasnya. Andi berharap kedepan dengan adanya jembatan tersebut Trucuk jangan lagi dipandang sebelah mata. Kecamatan yang sebelumnya terisolir ini dapar berkembang. "Saya harapkan teman-teman Bappeda nanti bisa menjadikan Trucuk sebagai perluasan wilayah pengembangan Bojonegoro. Di sana ada juga pelayanan masyarakat," pungkasnyam Untuk diketahui, pembangunan Jembatan Trucuk ini menelan biaya Rp23.403.700.000 dari nilai pagu 25 milyar tahun Juni 2016, dan dilanjutkan dengan tahun 2017 dengan kontraktor yang sama dengan nilai Rp59.642.913.000 dari pagu Rp60 milyar.(dwi/kominfo)