bojonegorokab.go.id - Empat desa di Kecamatan Gayam bakal mengembangkan potensi agrowisata bersama Karang Taruna dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Keempat desa tersebut antara lain Desa Gayam, Desa Brabowan, Desa Bonorejo, dan Desa Mojodelik yang sejak 2016 lalu mencanangkan konsep pengembangan agrowisata berbasis pemuda. Untuk di desa Gayam pengembangan potensi agrowisata ini telah didukung penuh oleh pemerintah desa setempat yang menyiapkan lahan tanah kas desa seluas 3 hektar untuk ditanami kelengkeng. “Hari ini kami baru mulai menanam 750 bibit klengkeng,” kata Direktur Bumdes Gayam, Sucipto,Rabu (08/08/2018). Menurutnya, klengkeng akan memiliki daya tarik sendiri bagi masyarakat karena di Bojonegoro belum ada perkebunan klengkeng. "Ini peluang yang dapat kita kembangkan. Sehingga kedepan Bojonegoro, memiliki kebun klengkeng yaitu di Gayam," ujar Sucipto. Namun kebutuhan air untuk tanaman biasanya menjadi kendala. Oleh karena itu, Sucipto dan kawan-kawan mempersiapkan sumber airnya dulu. Mereka mencari sumur bor dan mendirikan tandon. “Persiapan ini harus kami lakukan karena air menjadi masalah tersendiri di desa kami yang tanahnya kering ini,” ucapnya. Sucipto optimis upayanya sukses. Apalagi semua kegiatan yang mereka lakukan didukung penuh oleh operator Lapangan Migas Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang ada di desa mereka. “Alhamdulillah EMCL mendukung kami, bahkan memberikan pendampingan mulai dari awal hingga pelaksanaannya,” imbuhnya. Meskipun klengkeng tergolong baru bagi mereka, namun mereka bertekad untuk terus belajar. EMCL memberi pendampingan melalui LSM Tropis yang bergerak di bidang lingkungan dan pertanian. Sementara itu perwakilan EMCL, Ichwan Arifin mengatakan, kegiatan ini merupakan komitmen EMCL terhadap lingkungan. Kata dia, EMCL mendukung Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam meningkatkan ruang terbuka hijau. “Program ini selain dukungan terhadap peningkatan taraf ekonomi masyarakat, juga merupakan komitmen kami terhadap lingkungan,” ungkapnya. Hal senada juga disampaikan Sekcam Gayam, Ngadenan. Menurutnya, Bumdes dan pemuda sudah harus berpikir bagaimana bisa mandiri dan memajukan desanya dengan mengoptimalkan potensi yang ada. (Git/Kominfo)