Bupati Anna Jadi Keynote Speaker Di Pelantikan PC ISNU Bojonegoro

Admin
06 Oct 2018
71 seen

bojonegorokab.go.id - Bupati Hj. Anna Muawanah menjadi keynote speaker dalam pelantikan Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Bojonegoro di ruang Meliwis Putih Hotel Griya Darma Kusuma, Sabtu (06/10/2018). 

Acara yang mengambil tema "memperkuat integritas ISNU dan Membangun Sinergi Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Menuju Kedaulatan Bangsa itu juga dihadiri pala ulama, PW ISNU Jawa Timur, PC NU Bojonegoro, serta para pengurus. Ketua panitia Ahmad Multazam dalam laporannya menyampaikan bahwa dengan hadirnya para Sarjana NU ini membantu pemerintah dalam membangun bangsa. 

"NU sendiri memiliki sejarah panjang dalam membangun dan juga mendirikan bangsa ini," katanya. Ketua PC ISNU Bojonegoro H. Yogi Prana Izza, LC, MA menyampaikan bahwa pihaknya di ISNU itu merangkul semuanya. Apapun yang dicita-citakan selalu didukung. Karena dengan begitu ada semangat bagi generasi untuk terus selalu memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia. "Kita juga berharap agar setiap dari anggota itu bisa memberikan manfaat bagi sesama. Kita juga memohon doa dan dukungan bagi kita untuk bisa lebih memberikan manfaat bagi masyarakat," ungkapnya. 

Sementara itu PC NU Bojonegoro Kholid Ubed menyampaikan bahwa jangan menjadi sarjana yang textual tapi apa yang ada dibaliknya. Sehingga tidak hanya terpaku pada text yang sudah ada, sehingga bisa menganalisis apa yang ada dibalik itu. "ISNU harus bisa menjadi wadah bagi para pengurus untuk lebih analitik," tandasnya. 

Bupati Bojonegoro Anna Muawanah yang menjadi keynote speaker menyampaikan bahwa dalam tradisi NU setinggi apapun jabatannya wajib untuk hormat kepada sesepuh atau orang tua. "Bojonegoro harus bisa mengurangi kasus kekerasan terhadap anak, sehingga para sarjana ISNU harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa anak-anak merupakan generasi penerus bangsa kita," jelasnya. 

Ditambahkan, bila anak sejak kecil sudah mendapat kekerasan dari orang tua akan mengakibatkan trauma dan tumbuh kembang anak terganggu. "Banyak kader NU yang bergelar Doktor namun belum kita data dibidang mana saja mereka. Sehingga nanti kedepan harus ada data mengenai lulusan kader NU diberbagai bidang. Sehingga kita bisa memiliki data valid," pungkasnya. (Dwi/Kominfo)