bojonegorokab.go.id - Pelajar dan masyarakat Bojonegoro lebih mudah mendapatkan jenis buku yang diminati karena sekarang ini telah ada perpustakaan digital (elektronik library). E-Library ini dilaunching Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Bojonegoro bertajuk gathering netizen dan launching data Bojonegoro dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 341 dan aniversary RTIK ke 6 di ruko Taman Rajekwesi, Jumat (26/10/2018).
Ketua RTIK Bojonegoro, Rifaun Naim menjelaskan, sementara ini data yang ada dalam DataBojonegoro.com adalah E-Library yang berisi tentang jumlah dan jenis buku di perpustakaan daerah (Perpusda) yang dikonekan dengan Pusat Belajar Guru (PBG), perpustakaan sejumlah sekolah dan yang dimiliki kepolisian. "E-library ini bisa dibuka melalui aplikasi play store," kata Faun, sapaan akrbanya.
Melalui aplikasi ini juga bisa diketahui berapa jumlah pembaca setiap buku yang ada. Melalui data bojonegoro ini para siswa juga bisa menampilkan karya tulisnya. "Jika setiap siswa membuat satu karya tulis, berapa ribu karya yang bisa ditampilkan di sini," jelas pria asli Desa Ngraseh, Kecamatan Dander itu.
Kedepan Data Bojonegoro ini tidak hanya berisi data buku bacaan. Melainkan dikembangkan lebih luas berisi tentang potensi Bojonegoro seperti wisata, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan lain sebagainya. "Selain memudahkan masyakat, melalui data Bojonegoro ini juga bisa mempromosikan potensi yang ada," tegasnya.
Bagi nitizen, pelajar maupun pelaku UMKM bisa memanfaatkan aplikasi di Data Bojonegoro dengan mudah karena dibuka untuk umum. Caranya hanya mengkases databojonegoro.com kemudian login dan membuat akun sendiri, setelah itu bisa mengupload tulisan maupun promosi produk. "Bila sekolah punya perpustakaan dan ingin mempublikasikan buku-bukunya bisa menghubungi kami," sambung Muat.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Bojonegoro, Sigit Kusharyanto mengapresiasi terobosan yang dilakukan RTIK Bojonegoro. Menurutnya teknologi informasi sekarang ini memiliki manfaat besar, namun juga dampak negatif besar pula jika tidak dikelola secara baik. Dengan adanya data bojonegoro yang dilengkapi sebuah aplikasi ini, lanjut Politisi Golkar itu, bisa membantu tugas pemkab Bojonegoro, lembaga pendidikan, dan pihak kepolisian. "Kami akan dorong dan sampaikan kepada pengambil kebijakan untuk melibatkan RTIK mengembangkan Data Bojonegoro agar nantinya ada semacam kerjasama sehingga bisa dianggarakan melalui APBD agar manfaatnya bisa terukur," jelas Sigit.
Senada disampaikan Asiten II Pemkab Bojonegoro, Setyo Yuliono. Dijelaskan, sekarang ini Bojonegoro sedang gencar mempromosikan wisata geopark agar lebih dikenal masyarakat luas baik di dalam maupun luar negeri. "Untuk mendukung itu diperlukan dukungan teknologi informasi. Karena itu diperlukan kekompakan dan kerjasama dari semua pihak, salah satunya RTIK," pungkasnya. Acara ini berlangsung gayeng karena diisi dengan diskusi. (dwi/kominfo)