Proses seleksi terbuka pengisian jabatan tinggi pratama di lingkup Pemerintah Kabupaten (pemkab) Bojonegoro saat ini telah memasuki tahap presentasi dan wawancara akhir. Kegiatan yang dilaksanakan di Creative Room lantai 6 gedung pemkab setempat ini berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis (26-27/12/2018). Dalam undangan seleksi tersebut, dilampirkan jumlah dan nama-nama peserta yang akan menjalani tahap presentasi dan wawancara akhir. Tercatat ada 27 peserta dengan lima posisi jabatan yang dilelang. Salah satu peserta, Mahmudi mengungkapkan, kegiatan ini merupakan tahap akhir setelah beberapa waktu lalu dilakukan serangkaian tes dan prosedur lainnya seperti asesmen serta pembuatan makalah. “Besok (Kamis, 27/12) para peserta yang sejauh ini lolos akan mempresentasikan makalah yang sudah dibuat dan menjalani wawancara akhir,” jelas sekretaris Dinas Lingkungan Hidup ini. Ia menuturkan telah membuat makalah yang sesuai dengan posisi yang diincarnya di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP). “Saya salut dengan diadaknnya seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama ini dengan mengacu pada 3 hal yakni bagaimana kualifikasinya, kompetensinya dan kinerja yang dihasilkan,” imbuhnya. Ia mengatakan, memilih posisi di BPKK lantaran sesuai kualifikasi yang dimilikinya. Sehingga, saat menduduki jabatan tersebut bisa memberikan kinerja yang maksimal. “Menjadi kepala OPD tidak boleh landai-landai saja. Tapi harus ada ide dan inovasi untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini,” ujarnya. Tak hanya Mahmudi, jabatan Kepala BPKK juga diperebutkan oleh Yusnita Liasari, Gunadi, Sahari, Djuwana Poerwiyanto dan Nur Sudjito. Sementara posisi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan diincar oleh Imam Wahyu Santoso, Fajar Yudhi Hartanto, Mohammad Yasin, Soemarsono, Ridwan Sayyadi dan Chumaidi. Seleksi posisi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang diikuti oleh Heri Widodo, Muridan dan Mukhammad Hariyanto. Posisi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diikuti oleh Djamari, Machmuddin, Sugeng Firmanto, Arwan, A Nuril Anshori, Darmawan dan Agus Purwanto.(dwi/kominfo)