Launching Waduk Dayaan Sarana Rekreasi Keluarga
bojonegorokab.go.id – Waduk Dayaan yang berada di wilayah Desa Wotan Ngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, Rabu siang (20/5/2015) pukul. 10.00 wib, telah dilakukan launching/ pembukaan secara resmi oleh Camat Kalitidu Rendra Prakosa, sebagai lokasi Konservasi air dan tempat wisata buatan dengan menyuguhkan kesejukkan pemandangan alam, dan tempat memancing bagi para maniak pancing diseluruh masyarakat Bojonegoro.
Pantauan Berita bojonegorokab.go.id, disaat launching telah dilakukan sosialisasi atau penjelasan kepada masyarakat sekitar dan undangan dari SKPD terkait, sehingga masyarakat disekitar lokasi waduk juga bisa mendukung upaya Pemerintahan Desa dalam menjadikan Waduk Dayaan sebagai sarana wisata.
Dijelaskan Camat Kalitidu, Rendra Prakosa bahwa Waduk Dayaan memang memiliki daya tarik tersendiri tentang keindahan alam, walau hanya sebagai lokasi wisata buatan, namun ada yang menjadikan masyarakat ingin melihat dan berwisata keluarga.
“ Banyak keluarga datang disini (Waduk Dayaan.Red) sekedar makan bersama dengan keluarga, sambil lihat pemandangan alam yang mempesona, atau memancing ikan tombro, Jambal dan Nila,” Ungkap Rendra berpromosi.
Kepala Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu, Ali Mukti menjelaskan bahwa Waduk Dayaan berada di tanah Solo Valley dan memiliki luas hampir 20 ha, kedalamannya ada yang hanya 4 meter dan ada yang mencapai 10 meter, pada tahun ini akan ada bantuan 5 Gasebo dari Dinas Pariwisata, ada 5 keramba yang berasal bantuannya dari Dinas Perikanan dan Peternakan.
Masih kata Ali Mukti, bagi masyarakat yang ingin datang di lokasi wisata Waduk Dayaan, dari pertigaan pasar Kalitidu menuju kearah selatan jurusan Kecamatan Ngasem , Kurang lebih 2 km dan ada gapura masuk petilasan Angling Darma ke timur menuju Waduk Dayaan.
Hadir dalam Launching Waduk Dayaan, diantaranya Muspika Kecamatan Kalitidu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pengairan, Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi dan Informatika, dan Seluruh Kepala Desa Se-Kecamatan Kalitidu, serta masyarakat setempat. (Mbang/Dinkominfo)
