Bupati Bojonegoro Pimpin Rakor Kesiapsiagaan Hadapi Virus Corona

-
15 Mar 2020
17 dilihat

bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah, menggelar rapat koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Menghadapi Virus Corona (Covid-19), di ruang Angling Dharma Lantai II perkantoran setempat, Minggu (15/3/2020). Rakor dihadiri seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Bojonegoro "Dengan sebaran Virus Corona yang sekarang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, Pemkab Bojonegoro membuat langkah antisipasi," kata Bupati Anna. Pihaknya meminta agar seluruh jajaran Kecamatan dan Pemerintah Desa untuk segera mensosialisasikan informasi yang tepat terkait Virus Corona atau biasa disebut Covid-19 ini dengan baik dan benar. "Jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan kepanikan di masyarakat. Yang jelas, jangan panik dan tingkatkan kewaspadaan," tegas bupati perempuan pertama di Bojonegoro ini. Bupati mengimbau, mulai hari ini melarang ASN dan pejabat penyelenggara negara termasuk anggota DPRD Bojonegoro untuk keluar kota, kecuali hal yang sangat mendesak sampai waktu yang tidak ditentukan "Kalau tidak penting dan mendesak, jangan keluar kota dulu," pesannya. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Ani Pujiningrum, menyampaikan, mulai sekarang akan mensiagakan petugas untuk melakukan screening atau pengecekan suhu bagi para penumpang di Stasiun dan Terminal di Bojonegoro. "Kita juga membuka posko Corona di setiap Kecamatan, yang fungsinya sebagai media centre agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar tentang virus ini," pungkasnya. Data Dinkes Bojonegoro menyebutkan, perkembangan kasus Covid - 19 di Indonesia hingga 14 Maret 2020 terdapat 96 kasus. Jumlah orang yang diperiksa sebanyak 1.013, Positif Corona sebanyak 96 orang, negatif Corona 917 orang. Sementara kondisi di Jawa Timur sekarang ini masih dinyatakan negatif Corona dengan jumlah orang yang diperiksa sebanyak 18 orang, negatif Corona 14 orang, proses pengambilan spesimen 4 orang. Sebanyak 10 dari 18 orang yang diperiksa adalah orang dalam pemantauan, sedangkan 8 lainnya adalah pasien dalam pengawasan. Sementara kondisi di Bojonegoro, terhitung 13 Maret 2020, belum ada kasus suspect Corona di Bojonegoro maupun kasus konfirmasi Corona di Bojonegoro. Data dari Kedatangan warga Bojonegoro total 58 orang. Dari jumlah tersebut 23 orang sudah selesai pemantauan selama 14 hari. Sementara 18 orang masih dalam pemantauan, dan 7 orang sudah kembali ke Malaysia. Sedangkan yang sudah kembali ke daerah asal di luar Bojonegoro sebanyak 5 orang, yang belum ditemukan alamat 1 orang, yang dideportasi 3 orang, yang dirawat dengan kondisi khusus akibat penyakit paru-paru 1 orang. (Dwi/Kominfo)