Masa Pandemi, Pelaku Usaha Konveksi Beralih Produksi Masker

-
15 Apr 2020
236 dilihat

bojonegorokab.go.id - Pandemi corona (Covid-19) membuat dunia usaha konveksi di Kabupaten Bojonegoro juga ikut terdampak. Meski demikian, para pelaku usaha tak langsung berhenti, melainkan tetap berusaha bertahan dengan beralih memproduksi masker. Zainudin, salah seorang pelaku usaha konveksi di Bojonegoro bercerita soal dampak pandemi ini. Bagi usahanya yang fokus memproduksi pakaian olahraga (Jersey) dampak pandemi sangat memukul sekali. "Penurunan mencapai 90 persen dari penjualan sebelum pandemi," kata Zainudin (15/4).

Selama ini ia memproduksi jersey. Namun di tengah pandemi corona, permintaan jersey menurun drastis. Bahkan permintaan seragam sekolah atau seragam lain juga sepi permintaan. Ia menyadari, seragam dan pakaian identik kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial. Padahal di masa pandemi, kerumunan dilarang demi pencegahan virus corona. Kini pihaknya berinisiatif memproduksi masker. Sebab, masker kian banyak dicari.

Dengan memanfaatkan sisa lebihan kain hasil produksi sebelumnya, Zainudin membuat masker untuk dijual. Dia tak hanya menjual masker hasil produksi. Tapi juga membagi-bagikannya secara gratis pada masyarakat. "Ini 50% sebagian juga saya bagi-bagikan gratis ke ojek online dan becak,” kata Zainudin. Meski tak mampu mengembalikan omzet sebesar masa sebelum pandemi, Zainudin mengakui jika produksi masker cukup banyak. Pemesan, terutama kalangan politisi atau publik figur di Bojonegoro untuk tujuan dibagi-bagikan ke masyarakat.

Selain itu, dia juga memproduksi baju APD dan baju hamzat. Pemesanan dari Kota Nganjuk. "Untuk baju APD, produksi bisa 500 pcs perhari." Ucapnya. Baginya, menyesali kondisi yang ada adalah percuma. Ia harus memutar otak agar usaha terus bergerak. Salah satunya, memanfaatkan apapun yang bisa diproduksi di tengah pandemi. “Semoga pandemi berakhir dan kondisi bisa normal kembali," ungkapnya. (Nng/Kominfo)