Dinkes Bersama DP3AKB Sosialisasikan Kesehatan Reproduksi dan KB Bagi Remaja

-
03 Jul 2020
332 dilihat


bojonegorokab.go.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bojonegoro melakukan sosialisasi pengenalan basic bagi kesehatan reproduksi dan pelaksanaan program KB bagi remaja di radio Malowopati jalan AKBP Soeroko Bojonegoro, Jumat (03/07/2020). 


Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia melalui sektor kesehatan.

"Kenapa kami mensosialisasikan agar menjaga kesehatan reproduksi khususnya bagi remaja, sebab masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik menjaga kebersihan, yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang," ujar dr Fitria nara sumber dari Dinas Kesehatan.

Disampaikan, hasil survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) tahun 2010 menyatakan kasus kehamilan remaja usia 14-19 tahun dengan persentase sebesar 19,6 persen dari total penduduk Indonesia. 

"Lebih dari 50 persen diantaranya melakukan seks bebas dan berdasarkan hasil survey sebanyak 30 persen dari remaja yang melakukan seks bebas berakhir pada kawin muda," jelasnya.

Hal ini menurut dr Fitria,  menunjukkan bahwa banyak remaja di Indonesia belum memahami resiko kehamilan remaja. 

"Maka dari itulah mengapa Pendidikan kesehatan reproduksi remaja sangat penting dan diajarkan sejak dini," tegasnya.

Ditambahkan,  seorang remaja harus mengetahui beberapa ilmu kesehatan reproduksi dasar yaitu pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi.

"Bahkan mereka juga  harus engetahui penyakit HIV/Aids dan penyakit menular lainya yang akibat melakukan seks bebas, mengetahui dan menghindari kekerasan seksual, memahami pengaruh media sosial terhadap aktitifitas seksual.

"Termasuk mengembangkan kemampuan alam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku beresiko," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu dr Fitria juga memberikan tips atau cara menjaga kebersihan organ reproduksi diantaranya : pakai handuk yang lembut, kering, bersih tidak berbau dan tidak lembab. Memakai celana dengan bahan yang mudah menyerap keringat, mengganti pakaian minimal dua kali dalam sehari, bagi perempuan jika sesudah buang air kecil membersihkanya dengan cara dari arah depan menuju kebelakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk dalam organ reproduksi, dan bagi laki-laki dianjurkan disunat agar mencegah terjadinya penularan penyakit seksual serta menurunkan resiko kanker penis.

Sementara itu dr. Teguh Widodo  nara sumber dari DP3KB menjelasakan, bahwa dalam memperingati Hari Keluarga pihaknya  mengadakan pelayanan KB sejuta akseptor untuk seluruh Indonesia.

"Namun untuk di Bojonegoro sendiri ditarget sebanyak 1.195 akseptor dan terpenuhi sebanyak 1766 di seluruh Kabupaten Bojonegoro yang dilaksanakan tanggal 25 – 27 Juni 2020. Dan älhamdulillah semua antusias, namun ada kendala dalam pelaksaan program dikarenakan adanya aturan-aturan protokol covid 19 yang harus dipatuhi, salah satunya jumlah pelayanan, biasanya bisa ratusan namun saat ini hanya bisa 9-10 orang setiap harinya," terangnya.

Masih dalam paparanya, dokter Teguh menyampaikan bahwa proses pemakaian akseptor itu ada tiga yaitu program menunda kehamilan ini biasanya menggunakan akseptor berupa pil  atau suntik, yang kedua program mengatur yaitu mengatur jarak antara anak pertama dan seterusnya ini biasnya dengan menggunakan akseptor implan atau IUD.

"Dan yang ketiga program mengakhir biasnya program ini bermaksud untuk tidak ingin memiliki keturunan lagi bisanya dengan oprasi steril MOW atau tubektomi bagi wanita dan MOP vasektomi bagi laki-laki," pungkasnya. (Fif/Kominfo)